Rabies Ancam 10 Desa di Sikka, 17 Warga Terinfeksi

Rabies Ancam 10 Desa di Sikka, 17 Warga Terinfeksi

Yurgo Purab - detikBali
Kamis, 12 Jun 2025 13:33 WIB
Ilustrasi vaksin rabies
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Teka77)
Sikka -

Kasus rabies kembali mengintai sejumlah desa di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT). Terdapat, 17 orang warga positif terinfeksi rabies.

Belasan warga yang terinfeksi tersebar di 10 desa. Antara lain Desa Pogon, Desa Aibura, Desa Runut, Desa Baomekot, Desa Kajowair, Desa Ndaimbere, Desa Darat Gunung, Desa Kringa, Desa Talibura, Desa Watobuku.

"Ada 41 sampel yang diuji, 17 sampel positif, negatif 24 sampel. 17 sampel yang positif itu berasal dari 5 kecamatan yaitu Kecamatan Waigete, Kecamatan Hewokloang, Kecamatan Mego, Kecamatan Talibura, dan Kecamatan Kewapante," Kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Y E Satriawan Sadipun kepada detikBali, Kamis (12/6/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sadipun mengatakan, pihaknya segera mengambil langkah cepat penanganan kasus rabies. Hal itu menindaklanjuti Bupati Sikka, Nomor Disatan.100.3.4.2./05/III/2025 tentang kewaspadaan terhadap rabies dan langkah-langkah pencegahannya.

"Akan dilakukan penertiban anjing yang tidak diikat atau dikandangkan oleh TCR (T Cell Receptor) Rabies," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Menurutnya beberapa desa sudah menjalankan instruksi bupati yakni Desa Baomekot dan Desa Kringa, Desa Kajowair dan Desa Watukobu. Desa-desa itu telah berkoordinasi dengan camat dan desa untuk pembentukan tim reaksi cepat rabies.

"Dikoordinasikan dengan pihak kecamatan dan desa untuk dapat dibuat dengan SK camat tentang penetapan desa tertular rabies dan SK Kepala Desa tentang pembentukan tim reaksi cepat rabies," tandasnya.

"Dinas Pertanian juga telah melakukan Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) sekaligus penjelasan terkait standar operasional desa positif rabies dan penelusuran kasus ke desa-desa yang tertukar rabies," ujar Satriawan.




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads