Cerita Korban Selamat dari Maut Kapal Terbalik di Nusa Lembongan

Klungkung

Cerita Korban Selamat dari Maut Kapal Terbalik di Nusa Lembongan

Ni Komang Ayu Leona Wirawan - detikBali
Kamis, 05 Jun 2025 13:13 WIB
Fast boat The Tanis terbalik seusai dihantam ombak di Pelabuhan Tanjung Sanghyang, Nusa Lembongan, Nusa Penida, Klungkung, Bali. (Tangkapan layar)
Fast boat The Tanis terbalik seusai dihantam ombak di Pelabuhan Tanjung Sanghyang, Nusa Lembongan, Nusa Penida, Klungkung, Bali. (Tangkapan layar)
Klungkung -

Kapal cepat The Tanis yang mengangkut 89 penumpang terbalik di perairan Nusa Lembongan, Klungkung, Bali. Wisatawan selamat menceritakan suasana mencekam saat fast boat itu mengalami kecelakaan digulung ombak.

An Nuur Khairune Nisa, wisatawan asal Yogjakarta, menjadi salah satu korban. Peristiwa itu terjadi saat ia menempuh rute Gili Trawangan menuju Sanur untuk menjalankan hobinya, free diving.

Saat kejadian pada Rabu (4/6/2025), kapal tengah transit di Pelabuhan Tanjung Sanghyang, Desa Lembongan, Kecamatan Nusa Penida.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ketika keluar dari pelabuhan, mesinnya kegilas ombak hingga air masuk ke boat. Akhirnya dek belakang itu banjir yang membuat penumpang panik dan maju ke depan. Mereka berteriak, 'Go out!' Sedangkan saya dan penumpang lain di depan tidak tahu apa-apa," cerita Ann kepada detikBali, Kamis (5/6/2025).

Ann tidak menyangka kapal yang ditumpanginya akan mengalami insiden sekitar pukul 16.30 Wiya. Ia menyebut, tidak ada kejanggalan sebelumnya dan kru kapal juga tidak memberikan informasi apa pun. Situasi di dalam kapal semakin mencekam karena kru tidak segera membukakan pintu keluar.

ADVERTISEMENT

"Orang-orang mulai memecahkan kaca dan palu emergensi yang ada di setiap kaca tidak bekerja maksimal. Beberapa orang jadinya inisiatif nendang kaca biar pecah," lanjutnya.

Ann menyebut sejumlah penumpang di bagian depan sempat berusaha menenangkan situasi dengan berteriak "Calm down" agar kapal tidak semakin oleng. Posisi Ann yang berada di dekat area tanpa jendela membuatnya bisa berkoordinasi dengan penumpang lain untuk memecahkan kaca sebagai jalur evakuasi.

Ketika air mulai memenuhi dek depan dan kapal miring ke kiri, bantuan datang dari sebuah kapal penyelamat yang berada di sisi kanan kapal. Beberapa penumpang pun melompat ke kapal penyelamat untuk menyelamatkan diri.

"Air sudah masuk dek depan. Masuk dari jendela bagian kiri. Seperti ada air terjun masuk. Oke, merasa ini harus keluar dan posisi saya saat keluar, boat sudah setengahnya tenggelam," tutur Ann.

Para penumpang menyelamatkan diri dengan berbagai cara. Ada yang mengapung di laut dan ditolong kapal lain, ada pula yang berenang atau langsung melompat ke rescue boat. Setelah berhasil selamat, mereka disambut warga dan diputuskan bermalam di Lembongan.

"Karena banyak pecahan kaca, banyak yang luka-luka saat evakuasi dan kebanyakan di bagian kaki. Tim medisnya juga mulai datang dan langsung menerima penanganan di lokasi, walau merekanya chaos juga karena kaminya ada banyak," katanya.

Ann dan korban lainnya saat ini masih berkoordinasi dengan pihak The Tanis. Mereka difasilitasi tempat menginap dan makanan karena belum bisa melanjutkan perjalanan ke Sanur akibat cuaca buruk. Bagi penumpang asing, pihak kapal juga telah memberikan surat kronologi serta transportasi untuk membantu pengurusan paspor yang hilang.

Polisi memastikan seluruh 89 penumpang berhasil selamat dan tidak ada korban jiwa. Meski begitu, kerugian materiil yang dialami para penumpang diperkirakan mencapai Rp 2,5 miliar.




(dpw/dpw)

Hide Ads