Rumah Duka RSUD Klungkung Resmi Dibuka, Layani Masyarakat 24 Jam

Rumah Duka RSUD Klungkung Resmi Dibuka, Layani Masyarakat 24 Jam

Ni Komang Ayu Leona Wirawan - detikBali
Selasa, 03 Jun 2025 12:49 WIB
Acara peresmian Rumah Duka Santhi Mahottama di RSUD Klungkung, Selasa (3/6/2025).
Acara peresmian Rumah Duka Santhi Mahottama di RSUD Klungkung, Selasa (3/6/2025). (Foto: Leona Wirawan/detikBali)
Klungkung -

RSUD Klungkung meresmikan Rumah Duka Santhi Mahottama, Selasa (3/6/2025). Peresmian ini dihadiri sejumlah tokoh daerah, mulai dari Bupati dan Wakil Bupati Klungkung, Ketua DPRD Klungkung, Ketua Komisi III DPRD Klungkung, hingga Sekretaris Daerah Klungkung.

Direktur RSUD Klungkung, I Nengah Winata, mengatakan rumah duka ini menyatukan fasilitas pemulasaran jenazah dengan layanan rumah duka yang memiliki luas 400 meter persegi.

Menurut Nengah, rumah duka ini memungkinkan pelayanan 24 jam bagi masyarakat yang mengalami musibah, mulai dari perawatan hingga pemulasaran jenazah. Dengan hadirnya rumah duka ini, kapasitas penampungan jenazah juga meningkat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Instalasi Pemulasaran Jenazah (IPJ) RSUD Klungkung hanya mampu menampung hingga 20 jenazah, dan sering kali overload hingga 30 jenazah. Kini, rumah duka tambahan ini bisa menampung 10 jenazah lagi.

Adapun tarif penyewaan rumah duka ditetapkan sebesar Rp 250.000. Nengah menjelaskan, penetapan tarif dilakukan dengan mengacu pada biaya rata-rata IPJ sebelumnya serta mempertimbangkan kondisi ekonomi masyarakat Klungkung.

ADVERTISEMENT

Program 100 Hari Bupati dan Wakil Bupati

Peresmian rumah duka ini juga menjadi bagian dari program 100 hari kerja Bupati Klungkung I Made Satria dan Wakil Bupati Tjokorda Gde Surya. Sebelum memotong pita peresmian, Satria menyampaikan alasannya menjadikan fasilitas ini sebagai salah satu program prioritas.

"Kenapa ini menjadi program 100 hari karena refleksi sewaktu jadi anggota dewan. Ada kejadian kematian, bingung mayat dititipkan ke mana," kata Satria.

Selain rumah duka, pengadaan alat hemodialisis (HD) juga masuk dalam janji 100 hari kerja. Satria mengakui proses pengadaan masih berjalan. RS Gema Santhi di Nusa Penida bahkan telah lebih dulu memiliki fasilitas HD.

Satria menilai pengadaan HD penting mengingat tren peningkatan penderita gagal ginjal akibat gaya hidup modern yang tidak sehat. Ia juga menekankan pentingnya pemerataan akses layanan kesehatan, tidak hanya di daratan Klungkung, tetapi juga di Nusa Penida.

"Saya ingin menjadikan RSUD Klungkung terbaik di Bali Timur. Menjadi tipe A sehingga kita perlu memberikan fasilitas yang terbaik dan melengkapi kekurangan kita. Begitu pula dengan Nusa Penida yang diusahakan peningkatan grade-nya," ujarnya.




(dpw/dpw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads