Giliran COVID-19 Meroket di Thailand, 65 Ribu Kasus dalam Sepekan

Internasional

Giliran COVID-19 Meroket di Thailand, 65 Ribu Kasus dalam Sepekan

Suci Risanti - detikBali
Minggu, 01 Jun 2025 09:26 WIB
Ilustrasi masker
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/macky_ch)
Jakarta -

Kasus COVID-19 di Thailand mengalami lonjakan signifikan dalam sepekan terakhir. 65.007 orang terjangkit, dengan mencatatkan delapan kematian baru.

Dikutip dari The Nation, Center for COVID-19 Situation Administration Thailand (CCSA) melaporkan kasus dan kematian baru ini tercatat dari periode 18 hingga 24 Mei. Sementara itu, jumlah kumulatif periode 1 Januari hingga 24 Mei 2025 mencapai 204.965 ribu kasus, dengan 51 kematian.

CCSA menyatakan, 3.544 pasien masih dirawat di rumah sakit, dan 61.463 pasien menjalani pemulihan di rumah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun lima provinsi di Thailand dengan jumlah pasien COVID tertinggi, di antaranya:

- Bangkok: 12.184 pasien

- Chon Buri: 4.018 pasien

ADVERTISEMENT

- Nonthaburi: 2.891 pasien

- Samut Prakan: 2.837 pasien

- Rayong: 2.355 pasien

CCSA juga mengidentifikasi tiga kelompok usia dengan jumlah pasien COVID tertinggi, antara lain:

- 20-29 tahun: 11.298 pasien

- 30-39 tahun: 12.860 pasien

- 60 tahun ke atas: 9.887 pasien

Department of Disease Control (DDC) Thailand mengatakan kasus COVID-19 terus dilaporkan, terutama selama musim hujan dan masa sekolah, yang meningkatkan risiko penularan di tempat-tempat ramai seperti transportasi umum, sekolah, rumah sakit, dan pusat perawatan lansia.

Departemen tersebut menyarankan masyarakat untuk mengambil tindakan pencegahan sederhana, seperti menggunakan masker jika mengalami demam atau batuk, hindari kontak dekat dengan orang yang menunjukkan gejala pernapasan, cuci tangan sesering mungkin, dan gunakan tes jika diduga ada infeksi. Jika hasil tesnya positif, segera cari pertolongan medis.

"Jangan membawa virus pulang ke kelompok rentan seperti orang lanjut usia atau mereka yang memiliki kondisi kesehatan bawaan," DDC memperingatkan.

Menurut Department of Medical Sciences (DMSC), varian JN.1 tetap menjadi strain dominan di Thailand, mencakup 63,92 persen dari kasus yang diurutkan. Meskipun tingkat keparahannya telah menurun, varian ini terus menyebar dengan cepat, demikian peringatan departemen tersebut.




(mud/mud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads