PDIP Bali menyindir sejumlah partai politik yang dinilai masih enggan terlibat dalam peringatan Bulan Bung Karno. Partai berlambang banteng moncong putih itu mengklaim sebagai satu-satunya partai yang secara konsisten menjalankan ajaran Bung Karno.
Ketua Bidang Ideologi DPD PDIP Bali, I Ketut Suryadi alias Boping, menyebut banyak partai masih malu-malu ikut merayakan Bulan Bung Karno karena berasal dari embrio Orde Baru (Orba).
"Jadi malu-malu ikut, padahal Bung Karno sudah diakui sebagai pahlawan," kata Boping saat konferensi pers di Kantor DPD PDIP Bali, Minggu (25/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klaim Satu-Satunya yang Terbuka Jalankan Ajaran Bung Karno
Boping menegaskan PDIP adalah partai yang secara ideologis dan biologis paling terkait dengan Bung Karno.
"Bali sudah memperingati itu dengan semua komponen dengan surat edaran, tapi sekarang PDI Perjuangan yang memang secara ideologis biologis seolah-olah PDIP yang memiliki Bung Karno," ujar politikus asal Tabanan itu.
Baca juga: PDIP Bali Kembali Gelar Bulan Bung Karno |
Selaras Pergub Bali soal Bulan Bung Karno
PDIP Bali menilai perayaan ini sejalan dengan Peraturan Gubernur Bali Nomor 19 Tahun 2019 tentang Bulan Bung Karno di Provinsi Bali.
"Kalau surat edaran berarti secara mainstream mengajak semua siapapun komponen masyarakat memperingati Bung Karno," tegas Boping.
Belum Akan Gandeng Partai Lain
Bendahara PDIP Bali, Dewa Made Mahayadnya alias Dewa Jack, mengatakan pihaknya belum berencana menggandeng partai lain untuk ikut merayakan Bulan Bung Karno.
"Untuk mengajak teman-teman partai lain kami pikirkan dulu. Tapi biarkan dulu kami beri contoh dan selama enam kali. Kalau ini diterima masyarakat, ke depan mudah-mudahan pihak lain tertarik," kata Dewa Jack.
Ada Lomba Hingga Kampanye Gerakan Bersih
PDIP Bali menyiapkan berbagai kegiatan untuk Bulan Bung Karno ke-6 tahun ini, mulai dari lomba edukatif hingga kampanye pelestarian lingkungan.
"Bulan Bung Karno 2025 dirancang untuk menghidupkan kembali semangat nasionalisme, cinta tanah air, dan keberdayaan masyarakat lokal melalui pendekatan budaya," tutup Dewa Jack.
(dpw/dpw)