.webp)
Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Bali mengimbau umat muslim di Pulau Dewata untuk salat tarawih dan iktikaf di rumah Hari Raya Nyepi pada 29 Maret 2025. Kepala Bidang Masyarakat Islam Kanwil Kemenag Bali Abusiri mengimbau saling menghormati antarumat beragama di Bali.
"Jadi kita bisa berdoa di rumah masing-masing, kita bisa salat di rumah masing-masing, kan seperti itu," kata Abusiri kepada detikBali, Selasa (25/3/2025).
Abusiri mengatakan sesuai kesepakatan bagi umat muslim yang rumahnya berdekatan dengan musala atau masjid bisa tarawih saat Nyepi. Syaratnya, tidak menggunakan pengeras suara dan meminimalkan penerangan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kesepakatan yang diizinkan hanya di dalam saja lampu, tetapi setelah salat tarawih dimatikan lagi," tutur Abusiri.
Umat Islam yang ingin tarawih saat Nyepi juga dilarang membawa sepeda motor. "Bisa (tarawih) di musala atau masjid terdekat dan jalan kaki," tegas Abusiri.
Sebelumnya, Ketua Majelis Desa Adat (MDA) Bali, Ida Penglingsir Agung Putra Sukahet, menegaskan kesepakatan telah dicapai antara tokoh lintas agama, Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), serta pemerintah daerah terkait pelaksanaan salat tarawih saat Nyepi.
"Salat tarawih bisa berjalan dan Nyepi tidak tercederai. Kami ingin menunjukkan ke masyarakat Indonesia dan dunia bahwa Bali adalah contoh harmoni dalam keberagaman," ujar Sukahet seusai acara Gelar Agung Pecalang Bali 2025 di Denpasar, Sabtu (15/3/2025).
Umat Islam diperbolehkan melaksanakan salat tarawih dengan aturan khusus. Mereka harus berjalan kaki ke masjid terdekat tanpa kendaraan, tidak menggunakan pengeras suara, serta menyelesaikan salat sesuai waktu yang telah ditentukan.
(gsp/gsp)
