Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Puan Maharani, memastikan kepala daerah dari partainya yang absen retret akan ikut pada gelombang kedua. Ada sejumlah kepala daerah yang belum ikut retret, termasuk dari Bali.
"Insyaallah pasti (hadir di retret gelombang II), Insyaallah," kata Puan saat ditemui wartawan di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah (Jateng), Jumat (28/2/2025) pagi dilansir dari detikJateng.
Namun, perempuan yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI itu tak menjelaskan alasan sejumlah kepala daerah dari PDIP belum ikut retret. Ia membantah ada arahan dari Ketua Umum (Ketum) PDIP, Megawati Soekarnoputri. "Nggak ada. Tidak ada (arahan Megawati)," kata Puan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perempuan bernama lengkap Puan Maharani Nakshatra Kusyala Devi itu tiba di Akmil Magelang sekitar pukul 08.08 WIB. Ia hadir di sana untuk menghadiri undangan acara penutupan retret kepala daerah.
"Rencana ditutup oleh Presiden. Ya dateng diundang," ujar cucu proklamator itu. "Seluruh kepala daerah yang ada di sini. Ya (menteri juga)," sambung Puan.
Retret Gelombang II
Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian, menyatakan masih memberi kesempatan kepada 10 kepala daerah yang absen untuk bergabung di kegiatan retret. Jika masih tetap absen, mereka akan diikutkan ke retret gelombang II.
"Kalau nggak mau (hari ini), nanti kami akan ikut sertakan dalam gelombang yang kedua nanti," kata Tito di Akmil Magelang, Selasa (25/2/2025).
Tito mengungkapkan retret gelombang II sebenarnya disiapkan untuk daerah yang proses pilkadanya masih bersengketa, menggelar pemungutan suara ulang, maupun yang masih rekapitulasi suara ulang.
"Kalau yang pemungutan suara ulang kan masih panjang itu, tetapi kalau penghitungan suara ulang masih bisa kami tunggu," terang mantan Kapolri itu.
Menurut Tito, pelantikan kepala daerah di beberapa daerah yang diketahui diberikan tenggat waktu hingga 26 Maret 2025 itu juga akan dipercepat. Seusai pelantikan, para kepala daerah itu akan langsung mengikuti orientasi atau retret gelombang II di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri (BPSDMP Kemendagri).
"Selesai dilantik mereka juga orientasi. Orientasinya, tetapi bukan di sini. Orientasinya nanti di diklatnya Kemendagri namanya Badan SDM yang di Kalibata. Nah, mungkin yang 10 nanti kami akan ikut serahkan di situ saja," jelas Tito.
Namun, pengalaman para kepala daerah yang mengikuti retret gelombang II tak akan sama dengan para peserta retret gelombang pertama di Akmil Magelang. Mulai dari materi hingga kesempatan membangun jaringan antarkepala daerah tak akan sama dengan retret di Akmil Magelang.
"Ruginya mereka nanti nggak seperti di sini, komprehensif materinya. Para menterinya langsung di sana, nanti mungkin pejabat teknis saja dan nggak ada keuntungan untuk membuat networking, tidur sama-sama, menimbulkan emosional, bonding, hubungan emosional, nggak akan terjadi kalau di sana," ungkap Tito.
Artikel ini telah tayang di detikJateng. Baca selengkapnya di sini!
(hsa/hsa)