6 Ceramah Tentang Isra Miraj untuk Meningkatkan Iman

6 Ceramah Tentang Isra Miraj untuk Meningkatkan Iman

Vincencia Januaria Molo - detikBali
Minggu, 19 Jan 2025 04:30 WIB
Quotes Isra Miraj
Foto: Dok. iStock
Denpasar -

Kegiatan yang tidak pernah terlewatkan ketika perayaan Isra Miraj adalah cerama keagamaan. Ceramah Isra Miraj biasanya berisi hikmah-hikmah yang terkandung dalam peristiwa perjalanan Nabi Muhammad ke Sidratul Muntaha. Dikutip dari berbagai sumbe berikut merupakan Kumpulan Ceramah Isra Miraj.

1. Contoh Teks Ceramah Isra Miraj

Judul: Isra Miraj: Jejak Langkah Nabi dalam Memperkuat Iman dan Taqwa

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

Alhamdulillah, kita bersyukur kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala yang telah memberikan kita kesempatan untuk berkumpul dalam keadaan sehat dan saling berbagi ilmu. Pada kesempatan kali ini, saya ingin berbicara tentang peristiwa yang sangat luar biasa dan penuh keagungan, yaitu Isra' dan Mi'raj.

ADVERTISEMENT

Isra' dan Mi'raj adalah dua peristiwa besar yang dialami oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Peristiwa ini merupakan bukti nyata keagungan Allah dan keistimewaan Rasul-Nya. Mari kita bahas satu per satu.

Pertama-tama, Isra' mengacu pada perjalanan malam yang dilakukan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Baitul Maqdis. Perjalanan ini dilakukan dengan menggunakan al-Buraq, sebuah hewan yang lebih cepat dari kilat. Ini menunjukkan keagungan dan kekuasaan Allah dalam memberikan kemudahan kepada Rasul-Nya.

Ketika Rasulullah sampai di Masjidil Aqsa, beliau dipimpin oleh para nabi yang hadir pada waktu itu, dan bersama-sama mereka melaksanakan shalat. Ini adalah penghormatan kepada para nabi dan menggambarkan persatuan umat Islam dari masa ke masa.

Kemudian, Mi'raj mengacu pada perjalanan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam ke langit, melalui tujuh lapis langit. Di setiap langit, beliau bertemu dengan para nabi seperti Nabi Adam, Nabi Musa, dan Nabi Isa, serta mendapatkan berbagai wahyu dan petunjuk. Puncak dari Mi'raj adalah saat Rasulullah berada di hadapan Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Keajaiban Isra' dan Mi'raj ini mengandung pelajaran dan hikmah yang mendalam bagi umat Islam. Pertama, peristiwa ini mengingatkan kita akan keagungan dan kekuasaan Allah yang tidak terbatas. Allah mampu mengabulkan setiap mukjizat dan memperlihatkan kebesaran-Nya kepada hamba-Nya.

Kedua, Isra' dan Mi'raj menunjukkan keutamaan dan keistimewaan Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau dipilih oleh Allah untuk mengalami pengalaman luar biasa ini sebagai bentuk kehormatan dan kepercayaan Allah terhadap beliau sebagai utusan-Nya.

Ketiga, peristiwa ini mengajarkan pentingnya shalat. Shalat merupakan kewajiban yang diwajibkan oleh Allah kepada umat Islam sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Melalui Isra' dan Mi'raj, kita diajarkan tentang nilai dan keutamaan shalat sebagai kunci untuk meraih kedekatan dengan Allah.

Dengan memahami dan merenungkan Isra' dan Mi'raj, semoga kita dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah, meningkatkan kualitas shalat kita, dan merasakan kehadiran-Nya dalam setiap aspek kehidupan kita. Semoga Allah memberikan kita keberkahan dan hidayah-Nya. Amin.

Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

2. Contoh Teks Ceramah Isra Miraj

Judul: Kisah dan Hikmah yang Terkandung dalam Isra Miraj

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم}، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمُ

Hadirin rahimakumullah,

Alhamdulillah pada kesempatan yang berbahagia ini kita masih diberi kesempatan oleh Allah subhanahu wata'ala untuk beribadah di bulan Rajab yang mulia ini. Pada kesempatan ini kita kembali memperingati peristiwa besar dan istimewa, yaitu peringatan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Karena itu, sebagai umat Islam, kita harus mengetahui apa makna Isra' Mi'raj, bagaimana kisah perjalanan Nabi dalam Isra' Mi'raj? Dan apa pelajaran yang dapat kita ambil dari peristiwa Isra' Mi'raj Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam?

Isra' Mi'raj adalah peristiwa yang agung, yaitu Allah subhanahu wata'ala memberikan keistimewaan pada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam untuk melakukan perjalanan mulia bersama malaikat Jibril mulai dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha Palestina. Kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsa menuju Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah subhanahu wa ta'ala sang pencipta Alam semesta. Sebagaimana firman Allah subhanahu wata'ala dalam surat Isra' ayat 1:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Imam Bukhari mengisahkan perjalanan Isra' Mi'raj Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam dalam Shahih Bukhari, Juz 5 halaman 52. Intisarinya adalah, suatu ketika Nabi berada di dalam suatu kamar dalam keadaan tidur, kemudian datang malaikat mengeluarkan hati Nabi dan mencucinya, kemudian memberikannya emas yang dipenuhi dengan iman. Kemudian hati Nabi dikembalikan sebagaimana semula. Setelah itu Nabi melakukan perjalanan Isra' Mi'raj dengan mengendarai Buraq dengan diantar oleh malaikat Jibril hingga langit dunia, kemudian terdapat pertanyaan, "Siapa ini?" Jibril menjawab: "Jibril." "Siapa yang bersamamu?" Jibril menjawab, "Muhammad". "Selamat datang, sungguh sebaik-baiknya orang yang berkunjung adalah engkau, wahai Nabi." Di langit dunia ini, Nabi bertemu dengan Nabi Adam 'alaihissalam, Jibril menunjukkan bahwa Nabi Adam adalah bapak dari para nabi. Jibril memohon kepada Nabi Muhammad untuk mengucapkan salam kepada Nabi Adam, Nabi Muhammad mengucapkan salam kepada Nabi Adam 'alaihissalam, sebaliknya Nabi Adam juga membalas salam kepada Nabi Muhammad.

Perjalanan dilanjutkan menuju langit kedua, di sini Nabi bertemu dengan Nabi Yahya dan Nabi Isa. Di langit ketiga, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Yusuf 'alaihissalam, di langit keempat, Nabi bertemu dengan Nabi Idris, di langit kelima Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Harun 'alaihissalam, di langit keenam, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa, Nabi Musa menangis karena Nabi Muhammad memiliki umat yang paling banyak masuk surga, melampaui dari umat Nabi Musa sendiri.

Dan terakhir di langit ketujuh, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Ibrahim 'alaihissalam. Setelah itu, Nabi Muhammad menuju Sidratul Muntaha, tempat Nabi bermunajat dan berdoa kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Kemudian Nabi naik menuju Baitul Makmur, yaitu baitullah di langit ketujuh yang arahnya lurus dengan Ka'bah di bumi, setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat masuk untuk bertawaf di dalamnya. Kemudian Nabi disuguhi dengan arak, susu, dan madu. Nabi kemudian mengambil susu, Jibril mengatakan: "Susu adalah lambang dari kemurnian dan fitrah yang menjadi ciri khas Nabi Muhammad dan umatnya."

Di Baitul Makmur, Nabi Muhammad bertemu dengan Allah subhanahu wa ta'ala. Allah mewajibkan kepada Nabi untuk melaksanakan shalat fardhu sebanyak lima puluh rakaat setiap hari. Nabi menerima dan kemudian kembali pulang, dalam perjalanan, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam bertemu dengan Nabi Musa 'alaihissalam. Nabi Musa mengingatkan bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu dengan perintah shalat lima puluh kali sehari, Nabi Musa mengatakan, umatku telah membuktikannya.

Lalu meminta kepada Nabi Muhammad untuk kembali pada Allah subhanahu wata'ala, mohonlah keringanan untuk umatmu. Kemudian Nabi menghadap kepada Allah dan diringankan menjadi shalat sepuluh kali. Kemudian Nabi Muhammad kembali kepada Nabi Musa, dan Nabi Musa mengingatkan sebagaimana yang pertama. Kembali Nabi menghadap Allah hingga dua kali, dan akhirnya Allah mewajibkan shalat lima waktu. Nabi Muhammad kembali pada Nabi Musa, Nabi musa tetap mengatakan bahwa umatmu tidak akan kuat wahai Nabi Muhammad, Nabi Muhammad menjawab, saya malu untuk kembali menghadap pada Allah. Saya ridho dan pasrah kepada Allah.

Hadirin rahimakumullah

Imam Ibnu Katsir dalam kitab Bidayah wa Nihayah, Sirah Nabawiyah, Juz 2 halaman 94 menceritakan, keesokan harinya, Nabi menyampaikan peristiwa tentang Isra' Mi'raj terhadap kaum Quraisy. Mayoritas orang Quraisy ingkar terhadap kisah yang disampaikan Nabi Muhammad, bahkan sebagian kaum muslimin ada yang kembali murtad karena tidak percaya terhadap kisah yang disampaikan Nabi. Melihat hal tersebut, Abu Bakar bergegas untuk membenarkan kisah Isra' Mi'raj Nabi, beliau mengatakan: sungguh aku percaya terhadap berita dari langit, apakah yang hanya tentang berita Baitul Maqdis aku tidak percaya? Sejak saat itu sahabat Abu Bakar dijuluki Nabi dengan sebutan Abu Bakar As-Shiddiq, Abu Bakar yang sangat jujur.

Apa pelajaran yang dapat kita ambil dari peringatan Isra' Mi'raj? Ali Muhammad Shalabi dalam Sirah Nabawiyah: 'Irdlu Waqâi' wa Tahlîl Ihdats, juz 1 halaman 209 menjelaskan, pertama, Isra' Mi'raj adalah kemuliaan dan keistimewaan dari Allah kepada hambanya tercinta, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, Nabi baru saja mengalami hal yang amat menyedihkan, yaitu wafatnya Dewi Khadijah sebagai istri tercinta, yang selalu mengorbankan jiwa, tenaga, pikiran, dan hartanya demi perjuangan Nabi, serta wafatnya paman tercinta yaitu Abu Thalib, yang selalu melindungi Nabi dari kekejaman kaum Quraisy. Allah ingin menguatkan hati Nabi dengan melihat secara langsung kebesaran Allah subhanahu wa ta'ala. Sehingga hati Nabi semakin mantap dan teguh dalam menyebarkan Agama Allah subhanahu wata'ala. Ini memberikan pelajaran kepada kita, bahwa siapapun yang berjuang di jalan Allah, dan menegakkan agama, seperti dengan memakmurkan masjid, memakmurkan majelis ilmu, dzikir dan tahlil, Allah akan memberikan kebahagiaan dan keistimewaan baginya.

Kedua, kewajiban menjalankan shalat lima waktu bagi setiap muslim. Musthofa As Siba'i dalam kitabnya, Sirah Nabawiyah, Durus wa Ibar, jilid 1 halaman 54 menjelaskan bahwa jika Nabi melakukan Isra' Mi'raj dengan ruh dan jasadnya sebagai mukjizat, sebuah keharusan bagi setiap Muslim menghadap (mi'raj) kepada Allah subhanahu wata'ala lima kali sehari dengan jiwa dan hati yang khusyu'. Dengan shalat yang khusyu', seseorang akan merasa diawasi oleh Allah subhanahu wata'ala, sehingga ia malu untuk menuruti syahwat dan hawa nafsu, malu untuk berkata kotor, malu untuk mencaci orang lain, malu untuk berbuat bohong, dan sebaliknya lebih senang dan mudah untuk melakukan banyak kebaikan. Hal tersebut demi untuk mengagungkan keesaan Allah, kebesaran Allah, sehingga dapat menjadi makhluk Allah yang terbaik di muka bumi ini.

Ketiga, Isra' Mi'raj adalah mukjizat Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, dengan perjalanan beliau dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha. Dalam sejarah, Itu adalah perjalanan pertama manusia di dunia menuju luar angkasa, dan kembali menuju bumi dengan selamat. Jika hal ini telah terjadi di zaman Nabi, 1400 tahun yang lalu, hal tersebut memberikan pelajaran bagi umat Islam agar mandiri, belajar, bangkit dan meningkatkan kemampuan, tidak hanya dalam masalah agama, sosial, politik, dan ekonomi, namun juga harus melek terhadap sains dan teknologi. Perjalanan menuju ke luar angkasa adalah sains dan teknologi tingkat tinggi yang menjadi salah satu tolak ukur kemajuan sebuah umat dan bangsa.

Keempat, dalam perjalanan Isra' Mi'raj, terdapat penyebutan dua masjid umat Islam, yaitu Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha. Hal tersebut memberikan pelajaran bagi kita bahwa Masjidil Aqsha adalah bagian dari tempat suci umat Islam. Membela Masjidil Aqsha dan sekelilingnya sama saja dengan membela agama Islam. Wajib bagi tiap muslim sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk selalu berjuang dan berkorban untuk kemerdekaan dan keselamatan Masjidil Aqsa Palestina. Baik dengan diplomasi politik, bantuan sandang pangan, maupun dengan harta. Semoga kita selalu menjadi umat yang selalu dapat mengambil hikmah dan dari peristiwa Isra' Mi'raj ini dan mengamalkannya dengan sebaik-baiknya. Allahumma Aamin.

جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ. أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمانِ الرَّحِيمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ. إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ

Demikianlah yang dapat kami sampaikan, mudah-mudahan ada manfaatnya.

Wassalamu'alaikum Wr.Wb.

3. Contoh Teks Ceramah Isra Miraj

Judul: Hikmah dari Isra Miraj dalam Membangun Kesejahteraan dan Persatuan

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, hadirin yang dirahmati Allah.

Marilah kita bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat kehidupan ini, berada dalam negeri damai yang akan segera menggelar Pemilu Serentak. Semoga Allah memberikan keamanan, kelancaran, dan kedamaian dalam prosesnya.

Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan sahabatnya. Semoga kita termasuk umat yang dicintai-Nya dan mendapatkan syafaat di yaumil qiyamah.

Dalam kesempatan ini, mari kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah SWT. Kesadaran akan kehadiran-Nya menjadi kunci menjaga diri dari penyimpangan dan memotivasi kita untuk berbuat kebaikan. Taqwa adalah bekal yang akan menyelamatkan kita di akhirat.

Salah satu wujud ketaqwaan adalah bersyukur kepada Allah atas nikmat hidup di negeri yang damai. Sayangnya, kadang kita kurang menyadari keberuntungan ini. Allah berfirman, "Jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari, sesungguhnya azab-Ku sangat pedih." (QS. Ibrahim [14]: 7).

Kaum Muslimin, marilah kita memanfaatkan momentum bulan Rajab untuk merenungkan peristiwa agung Isra Miraj. Sejarah spiritual ini mengandung nilai-nilai luhur yang tetap aktual. Kita harus mengaktualisasikan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam menghadapi Pemilu Serentak mendatang, mari kita perkuat persatuan. Isra Miraj mengajarkan bahwa manusia perlu membangun hubungan sosial yang harmonis, baik di masjid maupun di tengah masyarakat. Kualitas keislaman bukan hanya diukur di dalam masjid, tetapi juga di luar, melalui interaksi yang baik dengan sesama.

Miraj mengajarkan pula pentingnya transendensi, mendekatkan diri kepada Allah untuk terhindar dari godaan materi dunia. Kesalehan sejati adalah ketika seseorang membangun relasi harmonis dengan Tuhan, sesama, dan alam sekitar.

Peristiwa Isra Miraj mengingatkan kita akan keluhuran Nabi Muhammad SAW. Kendati bertemu langsung dengan Allah, beliau turun lagi ke dunia demi menyampaikan pesan Tuhan. Kita diajak untuk tidak egois, melainkan menjadi orang yang menjadikan orang lain baik.

Dalam Miraj, Nabi mendapat perintah sholat. Sholat bukan sekadar ritual, melainkan ajaran moral yang harus dijiwai. Kesalehan seseorang tercermin dari disiplin dan menghargai waktu, kesederhanaan, dan penyebaran nilai-nilai kedamaian.

Semoga peringatan Isra Miraj ini membawa hikmah dan pelajaran berharga dalam membangun kesejahteraan dan persatuan. Mari kita jadikan Islam sebagai sumber kedamaian dan keberkahan dalam kehidupan kita.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

4. Contoh Teks Ceramah Isra Miraj

Judul: Empat Pelajaran yang Dapat Dipetik dari Peristiwa Isra Miraj

Assalamualaikum wr. wb.

Hadirin sekalian yang dimuliakan Allah...

Alhamdulillah pada kesempatan ini kita kembali memperingati peristiwa besar dan istimewa, yaitu peringatan Isra' Miraj Nabi Muhammad SAW. Karena itu, sebagai umat Islam, kita harus mengetahui apa makna Isra' Miraj, bagaimana kisah perjalanan Nabi dalam Isra' Miraj? Dan apa pelajaran yang dapat kita ambil dari peristiwa Isra' Miraj Nabi Muhammad SAW?

Isra' Miraj adalah peristiwa yang agung, yaitu Allah SWT memberikan keistimewaan pada Nabi Muhammad SAW untuk melakukan perjalanan mulia bersama malaikat Jibril mulai dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha. Kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha untuk menghadap Allah SWT sang pencipta Alam semesta.

Sebagaimana firman Allah SWT dalam surat Isra' ayat 1:

سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

Artinya: Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjid Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat.

Imam Bukhari mengisahkan perjalanan Isra' Miraj Nabi Muhammad SAW dalam Shahih Bukhari, Juz 5 halaman 52. Intisarinya adalah, suatu ketika Nabi berada di dalam suatu kamar dalam keadaan tidur, kemudian datang malaikat mengeluarkan hati Nabi dan mencucinya, kemudian memberikannya emas yang dipenuhi dengan iman. Kemudian hati Nabi dikembalikan sebagaimana semula.

Setelah itu Nabi melakukan perjalanan Isra' Miraj dengan mengendarai Buraq dengan diantar oleh malaikat Jibril hingga langit dunia, kemudian terdapat pertanyaan, "Siapa ini?" Jibril menjawab: "Jibril." "Siapa yang bersamamu?" Jibril menjawab, "Muhammad". "Selamat datang, sungguh sebaik-baiknya orang yang berkunjung adalah engkau, wahai Nabi."

Di langit dunia ini, Nabi bertemu dengan Nabi Adam AS, Jibril menunjukkan bahwa Nabi Adam adalah bapak dari para nabi. Jibril memohon kepada Nabi Muhammad untuk mengucapkan salam kepada Nabi Adam, Nabi Muhammad mengucapkan salam kepada Nabi Adam AS, sebaliknya Nabi Adam juga membalas salam kepada Nabi Muhammad.

Perjalanan dilanjutkan menuju langit kedua, di sini Nabi bertemu dengan Nabi Yahya AS dan Nabi Isa AS. Di langit ketiga, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Yusuf AS. Di langit keempat, Nabi bertemu dengan Nabi Idris AS, di langit kelima Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Harun AS. Kemudian di langit keenam, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Musa AS, Nabi Musa menangis karena Nabi Muhammad memiliki umat yang paling banyak masuk surga, melampaui dari umat Nabi Musa sendiri. Dan terakhir di langit ketujuh, Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Ibrahim AS.

Setelah itu, Nabi Muhammad menuju Sidratul Muntaha, tempat Nabi bermunajat dan berdoa kepada Allah SWT. Kemudian Nabi naik menuju Baitul Makmur, yaitu baitullah di langit ketujuh yang arahnya lurus dengan Ka'bah di bumi, setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat masuk untuk bertawaf di dalamnya.

Nabi disuguhi dengan arak, susu, dan madu. Nabi kemudian mengambil susu, Jibril mengatakan: "Susu adalah lambang dari kemurnian dan fitrah yang menjadi ciri khas Nabi Muhammad dan umatnya."

Di Baitul Makmur, Nabi Muhammad bertemu dengan Allah SWT. Allah mewajibkan kepada Nabi untuk melaksanakan shalat fardhu sebanyak lima puluh rakaat setiap hari.

Nabi menerima dan kemudian kembali pulang, dalam perjalanan, Nabi Muhammad SAW bertemu dengan Nabi Musa AS. Nabi Musa mengingatkan bahwa umat Nabi Muhammad tidak akan mampu dengan perintah shalat lima puluh kali sehari, Nabi Musa mengatakan, umatku telah membuktikannya. Lalu meminta kepada Nabi Muhammad untuk kembali pada Allah SWT, mohonlah keringanan untuk umatmu.

Kemudian Rasul menghadap kepada Allah dan diringankan menjadi shalat sepuluh kali. Nabi Muhammad kembali kepada Nabi Musa, dan Nabi Musa mengingatkan sebagaimana yang pertama. Kembali Nabi menghadap Allah hingga dua kali, dan akhirnya Allah mewajibkan shalat lima waktu.

Nabi Muhammad kembali pada Nabi Musa, Nabi Musa tetap mengatakan bahwa umatmu tidak akan kuat wahai Nabi Muhammad, Nabi Muhammad menjawab, saya malu untuk kembali menghadap pada Allah. Saya ridho dan pasrah kepada Allah.

Hadirin wal hadirot...

Imam Ibnu Katsir dalam kitab Bidayah wa Nihayah, Sirah Nabawiyah, Juz 2 halaman 94 menceritakan, keesokan harinya, Nabi menyampaikan peristiwa tentang Isra' Miraj terhadap kaum Quraisy. Mayoritas orang Quraisy ingkar terhadap kisah yang disampaikan Nabi Muhammad, bahkan sebagian kaum muslimin ada yang kembali murtad karena tidak percaya terhadap kisah yang disampaikan Nabi.

Melihat hal tersebut, Abu Bakar bergegas untuk membenarkan kisah Isra' Miraj Nabi, beliau mengatakan: Sungguh aku percaya terhadap berita dari langit, apakah yang hanya tentang berita Baitul Maqdis aku tidak percaya? Sejak saat itu sahabat Abu Bakar dijuluki Nabi dengan sebutan Abu Bakar As-Shiddiq, Abu Bakar yang sangat jujur.

Lantas, apa pelajaran yang dapat kita ambil dari peringatan Isra' Miraj?

Ali Muhammad Shalabi dalam Sirah Nabawiyah: 'Irdlu Waqâi' wa Tahlîl Ihdats, juz 1 halaman 209 menjelaskan:

Pertama, Isra' Miraj adalah kemuliaan dan keistimewaan dari Allah kepada hambanya tercinta, Nabi Muhammad SAW. Nabi baru saja mengalami hal yang amat menyedihkan, yaitu wafatnya Khadijah sebagai istri tercinta, yang selalu mengorbankan jiwa, tenaga, pikiran, dan hartanya demi perjuangan Nabi, serta wafatnya paman tercinta yaitu Abu Thalib, yang selalu melindungi Nabi dari kekejaman kaum Quraisy.

Allah ingin menguatkan hati Nabi dengan melihat secara langsung kebesaran Allah SWT. Sehingga hati Nabi semakin mantap dan teguh dalam menyebarkan Agama Allah. Ini memberikan pelajaran kepada kita, bahwa siapapun yang berjuang di jalan Allah dan menegakkan agama, seperti dengan memakmurkan masjid, memakmurkan majelis ilmu, dzikir dan tahlil, Allah akan memberikan kebahagiaan dan keistimewaan baginya.

Kedua, kewajiban menjalankan shalat lima waktu bagi setiap muslim. Musthofa As Siba'i dalam kitabnya, Sirah Nabawiyah, Durus wa Ibar, jilid 1 halaman 54 menjelaskan bahwa jika Nabi melakukan Isra' Mi'raj dengan ruh dan jasadnya sebagai mukjizat, sebuah keharusan bagi setiap Muslim menghadap (miraj) kepada Allah SWT lima kali sehari dengan jiwa dan hati yang khusyu'.

Dengan shalat yang khusyu', seseorang akan merasa diawasi oleh Allah SWT, sehingga ia malu untuk menuruti syahwat dan hawa nafsu, malu untuk berkata kotor, malu untuk mencaci orang lain, malu untuk berbuat bohong, dan sebaliknya lebih senang dan mudah untuk melakukan banyak kebaikan. Hal tersebut demi untuk mengagungkan keesaan Allah, kebesaran Allah, sehingga dapat menjadi makhluk Allah yang terbaik di muka bumi ini.

Ketiga, Isra' Miraj adalah mukjizat Nabi Muhammad SAW dengan perjalanan beliau dari Masjidil Aqsha menuju Sidratul Muntaha. Dalam sejarah, itu adalah perjalanan pertama manusia di dunia menuju luar angkasa, dan kembali menuju bumi dengan selamat. Jika hal ini telah terjadi di zaman Nabi, 1400 tahun yang lalu, hal tersebut memberikan pelajaran bagi umat Islam agar mandiri, belajar, bangkit dan meningkatkan kemampuan, tidak hanya dalam masalah agama, sosial, politik, dan ekonomi, namun juga harus melek terhadap sains dan teknologi. Perjalanan menuju ke luar angkasa adalah sains dan teknologi tingkat tinggi yang menjadi salah satu tolak ukur kemajuan sebuah umat dan bangsa.

Keempat, dalam perjalanan Isra' Mi'raj, terdapat penyebutan dua masjid umat Islam, yaitu Masjidil Haram dan Masjidil Aqsha. Hal tersebut memberikan pelajaran bagi kita bahwa Masjidil Aqsha adalah bagian dari tempat suci umat Islam. Membela Masjidil Aqsha dan sekelilingnya sama saja dengan membela agama Islam. Wajib bagi tiap muslim sesuai dengan kemampuan masing-masing untuk selalu berjuang dan berkorban untuk kemerdekaan dan keselamatan Masjidil Aqsa di Palestina. Baik dengan diplomasi politik, bantuan sandang pangan, maupun dengan harta.

Semoga kita selalu menjadi umat yang selalu dapat mengambil hikmah dan dari peristiwa Isra' Mi'raj ini dan mengamalkannya dengan sebaik-baiknya. Allahumma Aamin.

Demikianlah pelajaran yang dapat kita petik dari perjalanan luar biasa Rasulullah SAW pada peristiwa Isra' Miraj. Akhir kata, wassalamualaikum wr. wb.

5. Contoh Teks Ceramah Isra Miraj

Assalamualaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, utusan Allah yang dipilih untuk mengemban risalah Ilahi. Peristiwa Isra miraj, perjalanan malam luar biasa yang dialami Rasulullah SAW, menjadi salah satu tanda kebesaran Allah SWT. Terdiri dari dua bagian, yakni Isra (perjalanan malam) dari Masjidil Haram ke Masjid al-Aqsa, dan Miraj (naik ke langit) dari al-Aqsha hingga Sidrat al-Muntaha, peristiwa ini penuh dengan makna simbolis dan hikmah mendalam.

Isra, perjalanan dari Mekkah ke Palestina, memiliki simbolisme yang mendalam. Peristiwa ini mencerminkan peralihan kepemimpinan rohaniah dari Bani Israil ke Bani Ismail, menandakan perubahan esensial dalam urutan kenabian. Rasulullah SAW, sebagai keturunan Ismail, menjadi penutup dari garis kenabian, membawa ajaran Islam sebagai kesempurnaan dan penyelesaian dari agama-agama sebelumnya. Dalam Miraj, Rasulullah mengalami perjalanan rohaniah melintasi tujuh langit, bersama malaikat Jibril.

Puncak peristiwa ini adalah menerima perintah salat lima waktu, yang menunjukkan pentingnya shalat dalam mengukuhkan hubungan langsung antara hamba dan Tuhannya. Shalat, sebagai rukun Islam yang paling utama, menjadi jembatan spiritual yang menghubungkan manusia dengan Allah SWT.

Miraj juga menegaskan kesempurnaan agama Islam sebagai risalah terakhir. Rasulullah menjadi penutup para Nabi dan Rasul, mengindikasikan bahwa agama Islam membawa ajaran yang sempurna dan berlaku untuk semua zaman. Kesatuan ajaran dari semua Rasul dan Nabi tercermin dalam Shalat di Masjid al-Aqsha, di mana Rasulullah memimpin mereka sebagai imam.

Dalam kesederhanaan akal dan ilmu manusia, Isra miraj mengajarkan kita untuk merenung, bersyukur, dan berserah diri pada keagungan Allah SWT. Perjalanan luar biasa ini memperlihatkan bahwa di luar batas kemampuan akal manusia, kebesaran Allah tak terhingga. Mari kita mendalami makna dan hikmah yang terkandung dalam peristiwa ini, agar kita dapat lebih mendekatkan diri kepada-Nya dalam keseharian hidup kita.

Wassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

6. Contoh teks Ceramah Isra Miraj

Judul: Perjalanan Spiritual dan Kebesaran Allah

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt., Tuhan yang Maha Esa, yang telah memberikan nikmat iman dan Islam kepada kita semua. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita, Nabi Muhammad saw., keluarga, dan sahabat-sahabatnya yang mulia.

Hari ini, marilah kita memperdalam pemahaman kita tentang peristiwa luar biasa yang memperlihatkan kebesaran dan keagungan Allah Swt., yaitu Isra Miraj. Isra Miraj adalah perjalanan spiritual yang dilalui oleh Nabi Muhammad saw. pada malam yang diberkahi.

Isra Miraj terdiri dari dua peristiwa penting. Pertama, Isra, yang merupakan perjalanan malam Nabi Muhammad saw. dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem. Kedua, Mi'raj, yaitu perjalanan ke langit dan ketinggian yang lebih tinggi lagi bersama malaikat Jibril.

Perjalanan ini bukan sekadar peristiwa luar biasa, melainkan penuh dengan hikmah dan pelajaran berharga. Isra Miraj adalah bukti nyata atas kemuliaan dan kedudukan istimewa Nabi Muhammad saw. di sisi Allah Swt.. Allah memilih Rasulullah sebagai utusan-Nya untuk membawa wahyu dan petunjuk-Nya kepada umat manusia.

Dalam perjalanan Isra, kita bisa merasakan kebesaran Allah dalam mengatur waktu dan ruang. Allah menghadirkan pengalaman yang sangat luar biasa untuk menunjukkan bahwa segala sesuatu mungkin di bawah kehendak-Nya. Sebagai umat Muslim, peristiwa ini mengingatkan kita untuk selalu yakin dan tawakal kepada Allah, bahwa Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Sementara itu, Miraj mengajarkan kita tentang pentingnya ketakwaan dan mendekatkan diri kepada Allah. Di langit-langit yang tinggi, Rasulullah bertemu dengan para nabi dan malaikat, menegaskan bahwa keberhasilan di dunia dan akhirat dapat dicapai melalui ketaatan kepada Allah dan menjalankan ajaran-Nya.

Mari kita ambil hikmah dari Isra Miraj untuk memperkuat iman dan mengokohkan ketakwaan kita kepada Allah Swt. Manfaatkan peristiwa ini sebagai pendorong untuk lebih mendalami agama Islam, meningkatkan ibadah, dan menjalani kehidupan dengan penuh rasa syukur dan tawakal kepada Allah.

Semoga Allah Swt. senantiasa memberikan hidayah dan keberkahan kepada kita semua. Amin.

Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Isra Mi'raj bukan sekadar kisah perjalanan Rasulullah SAW, tetapi juga sebuah momentum untuk merefleksikan nilai-nilai iman dan ketaatan kepada Allah SWT. Dengan ceramah yang inspiratif dan penuh hikmah, semoga kita semua dapat mengambil pelajaran berharga dari peristiwa agung ini.

Semoga peringatan Isra Mi'raj 2025 menjadi momen yang memperkuat iman kita dan mempererat ukhuwah Islamiyah. Mari kita jadikan peringatan ini sebagai langkah untuk menjadi Muslim yang lebih baik.

Artikel ini ditulis oleh Vincencia Januaria Molo peserta Magang Bersertifikat kampus Merdeka di detikcom




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads