Joni Pemanjat Tiang Bendera Ikuti Kelulusan Bintara di Bali Ditemani Mama

Tabanan

Joni Pemanjat Tiang Bendera Ikuti Kelulusan Bintara di Bali Ditemani Mama

Sui Suadnyana, Firizqi Irwan - detikBali
Kamis, 09 Jan 2025 18:19 WIB
Yohanes Gama Marchal Lau alias Joni si pemanjat tiang bendera ditemani mamanya, Lorenza Kaili, saat upacara kelulusan Pendidikan Pertama Bintara TNI AD TA 2024 di Rindam IX/Udayana, Tabanan, Bali, Kamis (9/1/2025).
Foto: Yohanes Andekala alias Joni si pemanjat tiang bendera ditemani mamanya, Lorenza Kaili, saat upacara kelulusan Pendidikan Pertama Bintara TNI AD TA 2024 di Rindam IX/Udayana, Tabanan, Bali, Kamis (9/1/2025). (Firizqi Irwan/detikBali)
Tabanan -

Yohanes Andekala alias Joni menyelesaikan Pendidikan Bintara TNI Angkatan Darat (AD) Tahun Angkatan (TA) 2024 di Resimen Induk Daerah Militer (Rindam) IX/Udayana, Tabanan, Bali. Joni yang dahulu viral memanjat tiang bendera saat upacara HUT RI ke-73 di Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), itu lulus bersama 217 bintara lain.

Joni mengikuti upacara kelulusan Bintara TNI AD di Rindam Udayana ditemani mamanya, Lorenza Kaili. Joni senang bisa lulus dan memberikan kebahagiaan untuk keluarga tercintanya yang datang saat upacara penutupan Pendidikan Pertama Bintara TNI AD.

"Saya merasa sangat senang sekali berpendidikan di Kodam IX/Udayana. Saya melaksanakan pendidikan dari awal hingga berakhir semuanya dengan lancar," kata Joni kepada detikBali saat ditemui di Rindam Udayana, Kamis (9/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joni berhasil lulus setelah menempuh pendidikan Bintara TNI AD selama 15 minggu atau selama 3,5 bulan di Rindam Udayana. Ia mengaku mendapatkan banyak pelajaran selama pelajaran menjadi Bintara TNI AD.

"Saya merasa sangat senang sekali karena sudah masuk TNI AD. Saya bisa membanggakan mama dan almarhum bapak serta keluarga besar saya," ungkap pemuda asal Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Belu, NTT, itu.

ADVERTISEMENT

Joni melewati proses yang cukup berat untuk menjadi tentara. Ia awalnya tidak lulus lantaran tinggi badannya yang kurang saat mengikuti seleksi di Komando Resor Militer (Korem) 161/Wirasatya, Kupang.

Namun, sikap pantang menyerahnya membuat TNI AD memberikan kesempatan kepada Joni. Pemuda lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Atambua itu kembali mendapatkan kesempatan. Joni kembali mengikuti seleksi dan berhasil lulus hingga mengikuti pendidikan pertama Bintara di Rindam IX/Udayana pada 2024.

Sebelum lulus seleksi bintara, Joni tidak henti-hentinya berjuang dan melatih mentalnya sebagai prajurit sejak 2020. Niatnya menjadi tentara muncul dari kehidupannya yang tinggal dekat perbatasan Indonesia-Timor Leste. Ia kerap melihat TNI yang berjaga atau bertugas di sana dan dikenal ramah sehingga membuatnya ingin menjadi tentara.

Anak kesembilan dari pasangan suami istri (pasutri) Vitorino Paik Marson (alm) dan Lorenza Kaili itu berupaya memberikan kebahagiaan bagi orang tua dan keluarganya. Bahkan, saat berjuang dan ditinggal ayahnya, Joni berharap kesempatan baik bisa membawanya menjadi seorang tentara.

Perjuangan Joni sampai sejauh ini menjadi jawaban untuk bisa menjadi kebahagiaan bagi keluarganya. "Harapan saya, sekarang saya sudah menjadi tentara dan saya ingin mengabdikan diri pada tanah air tercinta. Saya siap," terang Joni.

Ibunda Joni, Lorenza Kaili, mengungkapkan anaknya sudah berhasil membuktikan diri sebagai prajurit. Ia tetap meminta anaknya tetap fokus dan berjuang sebaik-baiknya.

"Saya senang dan bangga, semoga ia bisa terus berjuang," ucap Lorenza.




(iws/dpw)

Hide Ads