Tragedi 2 Buruh Tewas Terkubur Longsor di Lubang Galian Ubud

Round Up

Tragedi 2 Buruh Tewas Terkubur Longsor di Lubang Galian Ubud

Ni Made Lastri Karsiani Putri - detikBali
Selasa, 10 Des 2024 08:03 WIB
Dua pekerja proyek tewas tertimbun longsor di Ubud, Bali, Senin (9/12/2024).
Foto: Dua pekerja terkubur longsor di Ubud, Gianyar, Senin (9/12/2024). (dok. Istimewa)
Denpasar -

Dua buruh berada di dalam lubang galian saat longsor tiba-tiba terjadi. Tak pelak, mereka tak sempat menyelamatkan diri. Keduanya tewas tertimbun longsor di Banjar Tarukan, Desa Mas, Kecamatan Ubud, Gianyar, Bali, Senin (9/12/2024).

Para korban tewas bernama Warsito (27) asal Lumajang, Jawa Timur, dan Randy (14) asal Probolinggo, Jawa Timur. Selain mereka, ada tiga buruh lainnya yang mengerjakan fondasi sandaran tembok merajan (tempat suci). Namun, mereka berhasil menyelamatkan diri.

Kapolsek Ubud Kompol Gusti Nyoman Sudarsana menjelaskan insiden terjadi sekitar pukul 15.30 Wita saat hujan deras mengguyur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lima Buruh Gali Lubang Sedalam 60 Cm

Saat itu, Sudarsana melanjutkan, lima pekerja proyek tengah membuat sandaran di pinggir tempat suci milik warga, I Wayan Beneng, dengan menggali lubang sedalam 60 sentimeter (cm).

"Saat itu, hujan deras tiba-tiba membuat tembok pagar roboh dan longsor menimpa para pekerja. Dua pekerja yang berada di dalam lubang galian langsung terkubur dan meninggal di tempat," ujar Sudarsana, Senin (9/12/2024) malam.

ADVERTISEMENT

Tiga pekerja lain yang berada di luar lubang galian berhasil selamat. Mereka adalah Barulah Ulum (26) asal Jember, Winarko (42) asal Nganjuk, dan Nanang Bahtiar (35) asal Lumajang.

Dua Korban Tewas di Lubang Tak Sempat Lari

Menurut Sudarsana, kondisi dua korban yang berada di dalam lubang galian membuat mereka tidak sempat menyelamatkan diri saat longsor terjadi.

"Pencarian korban memakan waktu sekitar satu jam dengan bantuan BPBD Gianyar dan Polsek Ubud. Kedua korban kemudian dievakuasi dan dibawa ke RS Ari Canti Mas Ubud," tambahnya.

Polisi menduga longsor disebabkan oleh penggalian tanah di bagian bawah samping, tepatnya di belakang tembok pagar yang sudah ada. Hujan deras memperparah kondisi tanah yang labil, sehingga memicu longsor.

"Kondisi cuaca hujan dengan tanah yang sangat labil sangat membahayakan para pekerja, apalagi dikerjakan saat hujan. Untuk sementara keterangan para saksi masih kami dalami," pungkas Sudarsana.

52 Titik Bencana dalam Sehari

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mencatat ada 52 titik bencana pada Senin (9/12/2024). Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Provinsi Bali I Made Rentin mengungkapkan ada bencana pohon tumbang, senderan jebol, hingga angin puting beliung.

Adapun, kejadian pohon tumbang tercatat di 44 titik di berbagai kabupaten kota selama periode tanggal tersebut. Rinciannya, di Badung dua titik, Bangli tiga titik, Karangasem 13 titik, Gianyar sembilan titik, Tabanan delapan titik, Buleleng empat titik, dan Jembrana lima titik.

Kemudian, hujan dan angin kencang mengakibatkan atap rumah warga roboh ada dua titik di Bali, dengan rincian, di Kabupaten Jembrana dan Karangasem masing-masing satu titik.

Selanjutnya, peristiwa dahan pohon patah ada dua titik di Kabupaten Jembrana. Kemudian, senderan jebol di Kabupaten Gianyar merenggut dua korban jiwa.

"Bencana angin puting beliung dilaporkan di Kecamatan Negara di tiga desa. Hasil kaji cepat BPBD Jembrana melaporkan beberapa KK terdampak dan fasilitas umum mengalami kerusakan," beber Rentin.

Total kerugian yang ditimbulkan akibat bencana diperkirakan mencapai Rp 260 juta.

Berdasarkan peringatan dini cuaca dan iklim dasarian I Desember 2024 dari BBMKG Wilayah III Badung, Bali sudah memasuki musim hujan. Warga diimbau untuk mewaspadai curah hujan tinggi yang dapat menyebabkan banjir dan longsor.

"Dengan semakin seringnya kejadian bencana, BPBD Provinsi Bali mengajak seluruh masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bencana, demi mewujudkan Bali yang tangguh bencana," tandas Rentin.




(hsa/iws)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads