.webp)
Setiap tahunya pada tanggal 28 Oktober, masyarakat Indonesia merayakan Hari Sumpah Pemuda, sebagai momen penting dalam sejarah nasional. Peringatan ini biasanya ditandai dengan upacara bendera. Namun, apakah Hari Sumpah Pemuda termasuk hari libur nasional?
Pembagian hari libur nasional dan cuti bersama di Indonesia diatur dalam Surat Keputusan Bersama antara Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yang dikenal sebagai SKB 3 Menteri.
Menurut SKB 3 Menteri mengenai Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024, hanya ada dua hari besar yang ditetapkan sebagai hari libur: Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni dan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apakah Hari Sumpah Pemuda Merupakan Hari Libur Nasional?
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 316 Tahun 1959 mengenai Hari-Hari Nasional yang Bukan Hari Libur, Hari Sumpah Pemuda ditetapkan pada 28 Oktober setiap tahunnya.
Dalam Pasal 1 Keppres Nomor 316 Tahun 1959 disebutkan, "Hari-hari bersejarah bagi Nusa dan Bangsa Indonesia yang tersebut di bawah ini dinyatakan sebagai Hari-Hari Nasional yang bukan hari libur."
Dengan demikian, Hari Sumpah Pemuda tidak termasuk dalam daftar hari libur nasional. SKB 3 Menteri juga tidak mencantumkan 28 Oktober 2024 sebagai hari libur nasional, sehingga semua kegiatan di sekolah, instansi pemerintah, dan perusahaan swasta akan berlangsung seperti biasa pada tanggal tersebut.
Sejarah Sumpah Pemuda
Menurut informasi dari Museum Sumpah Pemuda, Sumpah Pemuda merupakan sebuah ikrar kebangsaan yang muncul dari Kongres Pemuda Kedua yang diselenggarakan pada 27-28 Oktober 1928 di Jakarta. Kongres ini diinisiasi oleh Perhimpunan Pelajar-Pelajar Indonesia (PPPI) untuk memperkuat rasa persatuan di kalangan pemuda dari berbagai daerah, suku, dan agama.
Sebelum kongres berlangsung, diadakan beberapa pertemuan awal untuk mempersiapkan acara, termasuk pembentukan panitia dan penggalangan dana. Kongres tersebut dilaksanakan di tiga lokasi berbeda: Gedung Katholieke Jongenlingen Bond, Oost-Java Bioscoop, dan Indonesische Clubgebouw.
Kongres dibuka oleh sambutan dari Sugondo Djojopuspito dan diisi dengan pembahasan penting tentang persatuan Indonesia. Melalui tiga sesi, para pembicara menekankan pentingnya sejarah, bahasa, pendidikan, dan semangat nasionalisme. Puncaknya, pada 28 Oktober 1928, kongres menghasilkan keputusan yang dikenal sebagai 'Sumpah Pemuda,' di mana para pemuda mengikrarkan satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa, yaitu Indonesia.
Di akhir kongres, lagu 'Indonesia Raya' karya Wage Rudolf Supratman dinyanyikan untuk pertama kalinya, menambah semangat nasionalisme di kalangan peserta. Keputusan ini menjadi pondasi penting bagi perjuangan kemerdekaan dan simbol persatuan bangsa.
Tema Peringatan Sumpah Pemuda 2024
Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-96 Tahun 2024 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga, tema untuk peringatan kali ini adalah 'Maju Bersama Indonesia Raya'.
Tema ini menekankan tiga karakter penting bagi generasi muda dalam menghadapi masa depan diantaranya, integritas yang tinggi, keahlian dan intelektual yang kuat, serta karakter kepemimpinan yang peduli dan profesional.
Tema ini juga mendorong pemuda Indonesia untuk berkomitmen pada nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme dalam menghadapi berbagai tantangan dan peluang.
Pemerintah dan masyarakat diharapkan berkontribusi dalam membentuk pemuda yang maju, berkarakter, dan kompetitif.
Selamat Hari Sumpah Pemuda! Semoga informasi ini bermanfaat ya detikers!
Artikel ini ditulis oleh Ni Komang Nartini peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)
