Kalender Bali 23 Oktober 2024: Tidak Baik untuk Bercocok Tanam

Kalender Bali 23 Oktober 2024: Tidak Baik untuk Bercocok Tanam

Ni Komang Nartini - detikBali
Rabu, 23 Okt 2024 02:30 WIB
Kalender Bali Desember 2022
Ilustrasi kalender Bali. (Foto: Istimewa)
Denpasar -

Kalender Bali ditentukan melalui metode perhitungan khusus yang digunakan untuk mengidentifikasi hari-hari baik dan buruk, yang dikenal dengan istilah ala ayuning dewasa.

Sistem penanggalan kalender Bali menjadi pedoman kegiatan sehari-hari umat Hindu di Bali. Ala ayuning dewasa juga berperan penting dalam berbagai upacara adat dan ritual yang dilakukan oleh umat Hindu.

Simak ala ayuning dewasa Buda Pon Pujut, yang jatuh pada Rabu 23 Oktober 2024 sesuai dengan perhitungan kalender Bali yang dikutip dari kalenderbali.org.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Buda Pon Pujut, Rabu 23 Oktober 2024

  • Catur Laba. Baik untuk bepergian menuju arah utara, upacara Manusa Yadnya, dan Pitra Yadnya. (Alahing dewasa 4).
  • Cintamanik. Baik untuk melakukan upacara potong rambut. (Alahing dewasa 3).
  • Gagak Anungsang Pati. Tidak baik melakukan upacara membakar mayat, atiwa-tiwa (Alahing dewasa 2).
  • Kajeng Uwudan. Tidka baik untuk menanam dan memetik tanaman. (Alahing dewasa 2).
  • Kala Gumarang Turun. Baik untuk menanam sirih dan tambakau. Tidak baik untuk pembuatan bibit. (Alahing dewasa 4).
  • Kala Mereng. Tidak baik untuk bercocok tanam (Alahing dewasa 3).
  • Pepedan. Baik untuk membuka lahan pertanian baru. Tidak baik untuk membuat peralatan dari besi. (Alahing dewasa 3).
  • Rangda Tiga. Tidak baik melakukan upacara pawiwahan. (Alahing dewasa 3).
  • Titibuwuk. Baik untuk menghilangkan penyakit karena guna-guna dan sejenisnya. Tidak baik untuk memulai suatu pekerjaan penting bepergian, membuat tangga/banggul. (Alahing dewasa 3).
  • Uncal Balung. Tidak baik melakukan semua jenis pekerjaan yang dianggap penting. (Alahing dewasa 3).
  • Pararasan: Laku Bulan, Pancasuda: Bumi Kepetak, Ekajalaresi: Tininggalin Suka, Pratiti: Separsa

Artikel ini ditulis oleh Ni Komang Nartini peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(iws/iws)

Hide Ads