Pria di Buleleng Tewas Mengambang di Sungai, Diduga Terpeleset Saat Mabuk

Pria di Buleleng Tewas Mengambang di Sungai, Diduga Terpeleset Saat Mabuk

Sui Suadnyana, Made Wijaya Kusuma - detikBali
Senin, 30 Sep 2024 14:50 WIB
Petugas mengevakuasi jenazah Ketut Suparta (61) yang tewas mengapung di sungai Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali Minggu (30/9/2024). (Istimewa)
Foto: Petugas mengevakuasi jenazah Ketut Suparta (61) yang tewas mengapung di sungai Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali Minggu (30/9/2024). (Istimewa)
Buleleng -

Warga di Desa Kubutambahan, Kecamatan Kubutambahan, Buleleng, Bali, Ketut Suparta (61), ditemukan tewas di sungai desa setempat. Jenazah Suparta ditemukan pada Senin (30/9/2024) sekitar pukul 06.30 Wita.

Kasi Humas Polres Buleleng, AKP Gede Darma Diatmika, mengatakan jenazah Suparta ditemukan terbujur kaku dalam kondisi mengapung oleh warga bernama Gede Suparsa yang kebetulan melintas di sekitar sungai.

"Saat melintas, saksi melihat sosok mayat yang tersangkut dan mengapung di pinggir sungai bagian selatan dengan posisi kaki menghadap ke timur, kepala menghadap ke barat dengan badan posisi miring ke kanan," kata Darma, Senin (30/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan informasi yang diperoleh, pria yang bekerja sebagai petani tersebut ternyata sempat minum minuman keras (miras) pada Minggu (29/9/2024) sekitar pukul 22.00 Wita atau sehari sebelum ditemukan tewas. Dia minum miras di rumah warga Ketut Arsada bersama warga lain, Kadek Maret dan Kadek Kolok.

Kemudian, sekitar pukul 03.00 Wita, salah satu warga bernama Kadek Suwadesi melihat Suparta melintas di depan rumahnya. Suparta saat itu berjalan menuju sungai.

Kemudian, Suparsa yang saat itu hendak pergi ke sawah untuk membuang sampah tiba-tiba melihat sosok mayat terapung saat melewati sungai. Melihat kejadian tersebut, saksi Suparsa terkejut dan berusaha memanggil pertolongan.

Suparsa lalu bertemu Kadek Suwadesi yang sedang mencuci pakaian di sebelah barat jembatan sungai tersebut. Mereka lantas menghubungi kepala dusun dan Bhabinkamtibmas terkait temuan tersebut.

Tak berselang lama, polisi hingga petugas medis dari Puskesmas Kubutambahan I tiba di lokasi. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh Suparta. Suparta diperkirakan meninggal dunia 3 hingga 4 jam sebelum ditemukan.

Darma mengatakan Suparta diduga tewas karena terpeleset saat melintas di sungai dalam keadaan mabuk. "Korban diduga pada saat itu dalam keadaan mabuk menuju sungai dan jalan pada saat itu dalam keadaan gelap, tanpa penerangan sehingga korban terpeleset jatuh ke sungai," jelas Darma.

Darma mengungkapkan pihak keluarga telah menerima dan mengikhlaskan musibah tersebut. Menurut Darma, keluarga juga menolak dilakukan autopsi dengan membuat surat pernyataan tidak akan melakukan tuntutan secara hukum kepada siapapun.




(hsa/gsp)

Hide Ads