Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Gianyar, Bali, pada pukul 07.26 Wita, Sabtu (21/9/2024) pagi ini. Berdasarkan hasil analisis BMKG, episenter gempa M,48 tersebut berlokasi di darat pada jarak 3 kilometer (km) barat daya Gianyar dan kedalaman 22 km.
"Memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme sesar turun dengan kombinasi mendatar," ujar Kepala BBMKG Wilayah III Denpasar Cahyo Nugroho dalam keterangan tertulis yang diterima detikBali, Sabtu.
Warga di Jalan Jaya Giri VII, Denpasar, berhamburan keluar rumah saat gempa. Mereka berteriak "gempa-gempa" sembari bergegas meninggalkan rumah mereka. Setelah menunggu sesaat dan memastikan tak ada gempa susulan, mereka kembali masuk rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasil monitoring BMKG juga mencatat adanya satu aktivitas gempa susulan atau aftershock pada pukul 07.42 Wita. Meski begitu, Cahyo belum menerima laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut.
"Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," imbuhnya.
Cahyo menuturkan getaran gempa Gianyar pagi ini turut dirasakan di sebagian besar wilayah Bali lainnya seperti Denpasar, Badung, Tabanan, Karangasem, dan Buleleng. Bahkan, getaran juga dirasakan hingga wilayah Nusa tenggara Barat (NTB).
BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Ia juga meminta warga untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal aman serta tidak membahayakan jika berada di dalam rumah.
"Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa," pungkasnya.
(iws/iws)