Raut kesedihan terlihat dari wajah para anak-anak asrama panti asuhan Hope Children Home, Desa Dalung, Kabupaten Badung. Suasana yang awalnya ceria karena ada acara, berubah menjadi cerita pilu.
Anak-anak itu bersiap mengikuti perayaan ulang tahun panti ke-50. Namun, hari bahagia itu justru harus dilalui dengan insiden kebakaran pada Sabtu siang (3/8/2024).
Bangunan panti yang sudah dihias, jadi porak-poranda dalam sekejap. Api menyebar begitu cepat ke beberapa sudut ruangan. Tenda sudah terpasang. Kursi-kursi yang berjejer pun dilahap api.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bersihnya dinding kamar di asrama itu mendadak berubah jadi hitam pekat. Asap membumbung tinggi, membuat warga panik.
Suara sirine mobil pemadam kebakaran bertalu-talu. Mereka silih berganti datang lalu berupaya memadamkan si jago merah secepat mungkin.
Sementara itu, semua penghuni panti, dibantu warga, bahu-membahu mengeluarkan barang berharga dari kepungan api. Syukurnya tidak ada nyawa terenggut dari peristiwa itu.
"Ya ada acara. Ulang tahun panti," singkat AZ, salah satu anak yang tinggal di asrama. Tak banyak gambaran kejadian yang ia sampaikan.
Ia terlihat sibuk memindahkan barang-barang anak lain yang masih terjebak di kamar. Sebagian besar baju. Beberapa kursi dan meja juga dibereskan.
"Api besar di ruangan Oma," singkat remaja itu seraya memastikan yang dimaksudnya adalah ruangan pengurus panti. "Semua anak sudah keluar," sambungnya.
Belum bisa dipastikan berapa kerugian yang timbul akibat peristiwa itu. Namun dari hasil identifikasi, polisi menemukan colokan kabel yang berada antara kantor dengan gudang peralatan hangus terbakar.
"Nihil korban jiwa. Yang terbakar aula, kantor, enam kamar penghuni laki-laki, lima kamar perempuan dan dapur. Kejadian pukul 12.00," jelas Kasi Humas Polres Badung Ipda I Putu Sukarma.
Lebih lanjut Sukarma menyebut salah satu anak yang tinggal di panti wisma tersebut sempat melihat asap keluar dari kabel yang menempel di sebuah triplek. Saat itu anak tersebut makan di lorong ruangan dekat sumber api.
"Saksi mengambil alat pemadam api ringan, disemprot ke asap itu tapi tidak padam. Akhirnya saksi nampung air di ember, disiram tapi tidak bisa padam," sambung Sukarma.
Melihat api membesar, saksi keluar untuk menyelamatkan diri. Beberapa saat kemudian, anak-anak asrama yang lain ikut mengecek ruangan lainnya dan melihat ruangan pengurus yayasan sudah terbakar di dalam.
"Ketika pintu dibuka dilihat api sudah membesar dan mulai merambat ke ruangan kamar anak-anak panti. Di dalam ruangan ketua panti ada dua stokis dan 2 freezer untuk simpan eskrim," ujar Sukarma.
Pemadam kebakaran tiba dan berhasil menjinakkan api pukul 14.30 Wita. Polisi melakukan identifikasi dan menemukan terminal/colokan kabel di antara ruang kantor dan gudang alat hangus terbakar. Begitu juga dua freezer dan stokis juga ludes.
(hsa/hsa)