Internal PDI Perjuangan pecah menjelang Pemilihan Bupati (Pilbup) Tabanan 2024. Pecah kongsi di internal PDIP ini terkait perebutan calon bupati.
Ketua PAC PDIP Kediri I Nyoman Mulyadi alias Man Mul atau Mang Beruk tiba-tiba membelot dari partai. Dia maju sebagai calon bupati dari Partai Golkar.
PDIP sendiri sudah mengusung petahana I Komang Gede Sanjaya. Sanjaya dinilai masih berpeluang besar untuk menang di Tabanan.
Jika Mulyadi jadi diusung Golkar untuk maju sebagai cabup Tabanan, maka ia akan menjadi penantang kader PDIP.
Sekretaris DPC PDIP Tabanan I Nyoman Arnawa menyayangkan sikap Mulyadi. Ia mengaku kaget ketika mengetahui kabar pencalonan Man Mul sebagai cabup Tabanan melalui media sosial (medsos).
"Saya tahu dari cerita medsos dan lain sebagainya, (Mulyadi) mencalonkan diri lewat partai lain. Sedangkan dia kan Ketua PAC PDIP Kediri," kata Arnawa, Rabu (3/7/2024).
Arnawa mengungkapkan DPC PDIP Tabanan sudah memanggil dan meminta klarifikasi terkait sikap Mulyadi pada Senin (1/7/2024). Namun, Mulyadi memilih mangkir alias tak memenuhi panggilan tersebut.
"Rencananya tanggal 10 (Juli 2024) kami panggil lagi," imbuh Arnawa.
Arnawa tidak bisa memastikan sanksi yang akan diberikan kepada Mulyadi. Menurutnya, status keanggotaan maupun sanksi terhadap Mulyadi akan diputuskan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDIP.
"Soal sanksi, itu kewenangan DPP. Ini saya baru panggil sekali, dia tidak datang," imbuh anggota DPRD Tabanan itu.
Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster akan memanggil I Nyoman Mulyadi karena aksinya itu. "Itu akan dipanggil oleh partai," ujar Koster.
Koster menegaskan seluruh kader harus mendukung calon yang direkomendasikan oleh DPP PDIP dalam Pilkada 2024. Menurutnya, kader yang membelot dapat dikenakan sanksi, termasuk pemecatan sebagai kader PDIP.
"Nanti kalau partai sudah memutuskan pasangannya, rekomendasi dari DPP keluar, semua kader partai harus taat. Kalau nggak taat ya akan diberikan sanksi tindakan disiplin," pungkas mantan Gubernur Bali itu.
detikBali telah menghubungi Mulyadi dan mengonfirmasi sikapnya yang membelot dari PDIP menjelang Pilkada Tabanan 2024. Namun, ia belum bisa memberi keterangan lebih rinci dan mengaku masih ada kegiatan.
"Saya masih di pura. Nanti ya," kata Mulyadi singkat.
Simak Video "Video: Djarot Ungkap Arus Bawah Partai Hendaki Megawati Tetap Jadi Ketum"
(dpw/dpw)