.webp)
Puluhan pasangan calon pengantin di Desa Bukian, Kecamatan Payangan, Gianyar, Bali, mengikuti tes urine. Tes tersebut dilakukan untuk memastikan para calon pengantin terbebas dari narkoba.
Perbekel (Kepala Desa) Bukian I Made Junarta mengungkapkan wilayah tersebut juga memiliki perarem (aturan adat) untuk menekan kasus narkoba sejak 2018. Menurutnya, perarem tersebut juga mewajibkan calon pengantin di desa itu untuk mengikuti tes urine.
"Dalam perarem sudah jelas, calon pengantin wajib mengikuti tes urine untuk memastikan mereka ini bebas dari narkotika. Tidak ada yang berani melanggar hingga saat ini," kata Junarta, Jumat (14/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tes urine untuk calon pengantin itu, Junarta melanjutkan, juga sudah disetujui oleh warga setempat. Kali ini, sebanyak 90 calon pengantin mengikuti tes urine tersebut.
Menurut Juniarta, kegiatan itu tidak bermaksud untuk menakut-nakuti generasi muda. "Kami tes dulu. Jika dinyatakan sehat dan bebas narkoba, baru boleh menikah. Kalau kedapatan menjadi pengguna, pernikahan ditunda," ungkap Junarta.
Ida Bagus Suardana menjadi salah satu calon pengantin yang mengikuti tes urine tersebut. Ia mengaku lebih percaya diri menempuh jenjang kehidupan baru setelah dinyatakan bebas dari narkoba.
"Tidak ada perasaan was-was atau takut. Saya tidak gunakan narkoba dan calon istri saya juga demikian," ujar Suardana.
Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Gianyar, I Gusti Agung Alit Adnyana, mengungkapkan program tes urine untuk calon pengantin di Desa Bukian sudah berlangsung sejak lama. Menurutnya, BNN Gianyar turut memfasilitasi kegiatan tersebut.
Alit menerangkan calon pengantin yang hasil tes urinenya positif akan diawasi dan diberikan pembinaan. Menurutnya, langkah tersebut sesuai dengan nota kesepahaman yang diteken oleh Desa Bukian dan BNN Gianyar.
"Hari ini bersama Puskesmas Payangan membantu kegiatan tes urine ini, karena peserta tahun ini cukup banyak," tandas Alit.
(iws/gsp)
