Makna dan Sejarah Upacara Penti di Manggarai NTT

Makna dan Sejarah Upacara Penti di Manggarai NTT

Desak Made Diah Aristiani - detikBali
Kamis, 09 Mei 2024 06:30 WIB
Upacara Penti di Manggarai NTT. (Dok Kemdikbud)
Foto: Upacara Penti di Manggarai NTT. (Dok Kemdikbud)
Manggarai -

Penti adalah salah satu upacara adat bagi orang Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT) yang hingga kini masih eksis dan terus dilestarikan. Dalam setiap pelaksanaan ritual adat penti, seluruh warga yang menetap di kampung maupun berdomisili di luar daerah akan berkumpul bersama-sama untuk merayakannya.

Setiap tahunnya, Penti umumnya dirayakan pada Agustus-September. Mari mengulas lebih dalam mengenai sejarah dan makna upacara Penti di Manggarai yang dirangkum dari berbagai sumber.

Makna Upacara Penti

Upacara Penti di Manggarai NTT. (Dok Kemdikbud)Upacara Penti di Manggarai NTT. (Dok Kemdikbud)

Bagi masyarakat Manggarai, upacara Penti memiliki arti sebagai ucapan tanda syukuran kepada Mori Jari Dedek (Tuhan) dan kepada arwah nenek moyang atas semua hasil jerih payah yang telah diperoleh dan dinikmati. Ini juga menjadi bentuk tanda celung cekeng wali ntaung (musim yang berganti dan tahun yang beralih).

Sederhananya upacara Penti menjadi pesta syukur sebagai umat manusia kepada Sang Pencipta alam semesta sebagai sumber kehidupan manusia dan kepada arwah nenek moyang atas semua hasil jerih payah yang telah diperoleh dan dinikmati. Sebelum upacara ini dimulai, jauh harinya warga kampung atau yang mempunyai pertalian dengan warga kampung yang mengadakan Penti, diundang untuk hadir dalam upacara Penti.

Sebelum upacara penti dilakukan pada sore hari, tepat pada pagi harinya akan dilakukan sedikit acara kecil yaitu upacara "Podo Tenggeng" yaitu mempersembahkan kepincangan dan kekurangan. Upacara Podo Tenggeng bertujuan agar menjauhkan bencana kelaparan, dengan harapan bahwa bencana kelaparan akan dibuang melalui upacara ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejarah Upacara Penti

Upacara Penti di Manggarai NTT. (Dok Kemdikbud)Upacara Penti di Manggarai NTT. (Dok Kemdikbud)

Penti diartikan sebagai pesta tahun baru masyarakat adat setempat. Mengutip dari Buku 'Sejarah Kota Ruteng' (2010) karya P. Janggur, dijelaskan bahwa asal muasal penyebutan Penti diangkat dari Bahasa Manggarai yang berbunyi, "go'et: penti weki-peso beso reca rangga-wali ntaung; na'a cekeng manga curu cekeng weru" yang artinya ialah syukur dari penduduk desa kepada Tuhan dan para leluhur karena telah mengganti tahun, berhasil melewati musim kerja yang lama dan menyongsong musim kerja yang baru.

Upacara Penti memiliki norma yang mengatur pelaksanaan upacaranya, sebagai cara berhubungan hubungan antara Sang Pencipta dengan yang diciptakan-Nya. Tak hanya menjadi sebatas ritual interaksi dengan Sang Maha Pencipta, upacara ini juga sebagai simbol atas rasa syukur sesama umat manusia dengan lingkungan tempat tinggalnya.

Artikel ini ditulis oleh Desak Made Diah Aristiani peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads