Mantra-Mulia Perlu Amunisi Banyak Parpol jika Ingin Lawan PDIP di Pilgub Bali

Mantra-Mulia Perlu Amunisi Banyak Parpol jika Ingin Lawan PDIP di Pilgub Bali

Rizki Setyo Samudero - detikBali
Sabtu, 04 Mei 2024 14:34 WIB
Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya saat memberikan pandangan umum DPD Gerindra Bali pada Rapimnas Gerindra 2022 di Sentul Convention Center (SCC), Jumat (12/8/2022)
Ketua DPD Gerindra Bali Made Muliawan Arya atau De Gadjah. (Foto: istimewa)
Denpasar -

Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra dan Made Muliawan Arya alias De Gadjah digadang-gadang akan berpasangan pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Bali 2024. Namun mereka harus memiliki banyak amunisi partai politik (parpol) untuk bisa melawan PDIP.

Pengamat politik dari Universitas Warmadewa (Unwar) Denpasar, Anak Agung Gede Oka Wisnumurti mengatakan pasangan Rai Mantra dan De Gadjah (Mantra-Mulia) harus menambah amunisi dukungan partai politik lain jika ingin bertarung melawan pasangan dari PDIP Koster-Ace maupun Koster-Giri.

"Rai Mantra-De Gadjah perlu tambahan amunisi dukungan parpol," ujar Wisnu kepada detikBali, Sabtu (4/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebab, kata Wisnu, lawan mereka adalah PDIP yang notabene menjadi pemenang di Pileg 2024 dan bisa mengusung calon secara mandiri. Hal itu membuat PDIP lebih efisien dan mempermudah untuk konsolidasi politik.

"(Koster) pernah menjabat 5 tahun, punya rekam jejak pembangunan dan program-program kerja. Sudah teruji dalam komunikasi politik dengan seluruh wilayah Bali," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Unwar itu mengatakan Rai Mantra juga mempunyai keunggulan seperti mempunyai pengalaman menjadi Wali Kota Denpasar dua periode.

"Rai Mantra bukan orang parpol tetapi teruji memperoleh suara terbesar dalam pemilihan DPD (Pemilu 2024)," ungkapnya.

Ia membeberkan indikator apa saja yang berpengaruh terhadap peluang masing-masing pasangan. Pertama, terkait kekuatan dan dukungan parpol atau gabungan parpol pengusung.

"Popularitas paket calon di mata pemilih dengan perubahan sikap dan perilaku pemilih," lanjutnya.

Kemudian, cagub-cawagub harus mempunyai kapabilitas dan kemampuan komunikasi politik dengan parpol pendukung dan pemilih untuk memunculkan performa yang baik dan program merakyat.

Menurut dia, isu nama-nama tokoh politik menjelang pilkada sudah sewajarnya bermunculan dalam waktu ini.

"Terhadap kemunculan paket-paket ini mulai men-starter dinamika politik dan meskin politik lokal, apabila benar terjadi akan mengulangi tarung politik lima tahun silam," tandas Wisnu.




(dpw/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads