.webp)
Total dana bantuan yang diserahkan berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Badung. Rincian yang diserahkan yakni bantuan keuangan kepada Pemkab Tabanan sebesar Rp 129,8 miliar lebih dan Rp 102 miliar lebih diberikan kepada masyarakat.
Penyaluran BKK ini merupakan program Pemkab Badung yang disebut program Angelus Buana. Giri Prasta menyebut program ini bertujuan untuk pemerataan ekonomi sehingga bisa meringankan beban masyarakat Bali.
Dana yang digunakan berasal dari penyisihan Pajak Hotel dan Restoran (PHR). Selanjutnya dana tersebut diberikan kepada masyarakat untuk membantu pembangunan di berbagai sektor.
"Ada jalan, pura, balai banjar, gamelan dan kebutuhan masyarakat lainnya. Sebesar Rp 232 miliar lebih di Tabanan. Maaf sekali, ini bukan uang langit, ini murni dari APBD (Badung)," kata Giri Prasta di hadapan masyarakat Tabanan.
Menurut Giri Prasta, ketika berbicara mengenai perkembangan pariwisata Badung, maka tidak akan bisa dilepaskan dari kontribusi delapan kabupaten dan satu kota yang mengelilinginya. Salah satunya kontribusi dari sisi tenaga kerja.
"Itu artinya, ada satu mata rantai aktivitas di mana ada fungsi kewenangan, regulasi, serta koordinasi dengan semua pihak yang berwenang," sambung Giri.
"Masyarakat Tabanan banyak bekerja di wilayah Kabupaten Badung di berbagai sektor. Di samping itu, kebutuhan air Kabupaten Badung juga mendapatkan banyak pasokan dari Tabanan," katanya.
Pemkab Badung, Giri melanjutkan, berupaya untuk konsisten menjalankan program tersebut. Salah satunya membuktikan agar Badung tetap bisa berbagi melalui bantuan BKK ini pada tahun-tahun mendatang.
"Tabanan, ada permintaan hibah di (tahun anggaran) perubahan 2024. Ada di (tahun anggaran) induk 2025. Bagi Giri itu pekerjaan kecil," tukasnya.
Sementara itu Bupati Tabanan Komang Gede Sanjaya mengakui Pemkab Badung sudah dua kali datang ke Tabanan menyerahkan BKK dan hibah melalui program Badung Angelus Buana pada 2023 dan April 2024 ini.
(hsa/hsa)
