Malam Lailatul Qadar merupakan malam paling istimewa bagi umat Islam. Malam ini menjadi spesial karena berkaitan dengan malam ketika Al-Quran pertama kali diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Simak keutamaan dan lima amalan malam Lailatul Qadar dalam artikel berikut ini.
Malam Lailatul Qadar hanya terjadi saat bulan Ramadan, tepatnya malam ganjil pada 10 hari terakhir Ramadan, yaitu malam ke-21, 23, 25 , 27, atau 29. Maka dari itu, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan berdoa pada malam-malam tersebut.
Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar memiliki keutamaan yang luar biasa. Nilai pahala ibadah saat malam ini diyakini lebih besar dari seribu bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada malam ini, malaikat turun ke bumi untuk menyaksikan ibadah dan kebaikan umat manusia serta membawa berkah dan rahmat. Selain itu, amalan yang dilakukan pada malam Lailatul Qadar dipercaya dapat membawa pengampunan dosa-dosa yang telah lalu.
Amalan Malam Lailatul Qadar
1. Membaca Doa Lailatul Qadar
Dikutip dari detikHikmah, bacaan doa ketika malam Lailatul Qadar dapat dinukil dari bacaan yang pernah diajarkan oleh Rasulullah SAW. Doa ini bertujuan untuk memohon kepada Allah SWT agar mendapat keselamatan dunia dan akhirat.
Doa yang dimaksud adalah doa Lailatul Qadar yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi, Imam Nasa'i, dan Imam Ibnu Majah dalam Kitab Riyadhus Shalihin oleh Imam an-Nawawi.
Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΩΨ¨ΩΩ Ψ§ΩΩΨΉΩΩΩΩΩ ΩΩΨ§ΨΉΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩ
Bacaan latin: Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan Engkau suka memberi maaf, maka maafkan aku."
Bacaan doa Lailatul Qadar tersebut merupakan potongan dalam hadits yang dikisahkan dari istri Rasulullah SAW, Aisyah RA. Ia pernah berkata,
ΩΩΨ§ Ψ±ΩΨ³ΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩ Ψ£ΩΨ±ΩΨ£ΩΩΩΨͺΩ Ψ₯ΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩ ΩΨͺΩ Ψ£ΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩΩΩΩΨ©Ω Ψ§ΩΩΩΩΨ―ΩΨ±Ω Ω ΩΨ§ Ψ£ΩΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΨ§ ΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΩΨ¨ΩΩ Ψ§ΩΩΨΉΩΩΩΩΩ ΩΩΨ§ΨΉΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΩΩΩ ΩΩ Ψ₯ΩΩΩΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩΩ ΨͺΩΨΩΨ¨ΩΩ Ψ§ΩΩΨΉΩΩΩΩΩ ΩΩΨ§ΨΉΩΩΩ ΨΉΩΩΩΩΩ
Artinya: "Wahai Rasulullah, bagaimana bila aku mengetahui malam Lailatul Qadar, apa yang harus aku ucapkan?" Beliau (Rasulullah SAW) menjawab, "Ucapkanlah, Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni (Ya, Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf, dan suka memberi maaf, maka maafkanlah aku).'" (HR Tirmidzi)
2. Membaca Al-Quran
Seperti yang diketahui bahwa malam Lailatul Qadar adalah malam di mana Al-Quran pertama kali diturunkan. Oleh karena itu, membaca Al-Quran pada malam ini memiliki keistimewaan yang luar biasa.
Amalan membaca Al-Quran merupakan salah satu kebiasaan Rasulullah SAW pada bulan Ramadan.
ΩΩΩΩΨ§ΩΩ Ψ¬ΩΨ¨ΩΨ±ΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΨ§ΩΩ ΩΩΩ ΩΩΩΩΩ ΩΩΩΩΩΩΨ©Ω Ω ΩΩΩ Ψ±ΩΩ ΩΨΆΩΨ§ΩΩ ΩΩΩΩΨ―ΩΨ§Ψ±ΩΨ³ΩΩΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ±ΩΨ’ΩΩ
Artinya: "Jibril menemuinya pada tiap malam malam bulan Ramadan, dan dia (Jibril) bertadarus Al-Qur'an bersamanya." (HR Bukhari)
3. Bersedekah
Bersedekah kepada sesama pada malam Lailatul Qadar merupakan amalan yang sangat dianjurkan. Bersedekah tidak hanya berupa harta, tetapi juga bisa berupa waktu, tenaga, dan senyum.
Rasulullah SAW pernah menyebutkan keutamaan bersedekah di bulan Ramadan. Rasulullah SAW bersabda dari Abu Hurairah RA,
Ψ£ΩΩΩΨΆΩΩΩ Ψ§ΩΨ΅ΩΩΨ―ΩΩΩΨ©Ω Ψ΅ΩΨ―ΩΩΩΨ©Ω ΩΩΩ Ψ±ΩΩ ΩΨΆΩΨ§ΩΩ
Artinya: Nabi SAW bersabda, "Sebaik-baik sedekah adalah sedekah yang ditunaikan pada bulan Ramadan." (HR Tirmidzi)
4. Berdoa dan Memohon Ampunan
Berdoa dengan penuh keikhlasan dan kerendahan hati, serta merenungkan segala perbuatan yang telah dilakukan di masa lalu merupakan amalan yang sangat dianjurkan pada malam Lailatul Qadar.
5. Salat Malam
Salah satu amalan yang dianjurkan untuk dilakukan pada saat malam Lailatul Qadar adalah salat malam dan tahajud. Seorang muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon ampunan serta keberkahan dengan cara salat malam.
Mari kita manfaatkan malam Lailatul Qadar dengan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita petunjuk dan kekuatan untuk mengisi malam yang penuh berkah ini.
Artikel ini ditulis oleh Rio Raga Sakti, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(iws/iws)