Sembari Tunggu Putusan MK, Prabowo Matangkan Persiapan Jadi Presiden

Sembari Tunggu Putusan MK, Prabowo Matangkan Persiapan Jadi Presiden

Tim detikNews - detikBali
Jumat, 29 Mar 2024 22:16 WIB
Partai Golkar menggelar buka puasa bersama di kantor DPP. Capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka turut hadir.
Prabowo Subianto. (Foto: Andhika Prasetia)
Jakarta - Presiden terpilih Prabowo Subianto mengatakan sampai saat ini masih menunggu keputusan hasil sidang di Mahkamah Konstitusi (MK). Sembari menunggu, dia intens melakukan diskusi untuk mempersiapkan diri memimpin pemerintahan.

Hal itu dikatakan Prabowo kala menghadiri acara buka puasa bersama di DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Jumat (29/3/2024). Awalnya dirinya menyebut ke depan tantangan yang ada tidak akan ringan, meski sudah ada pengumuman KPU.

"Ke depan tantangan kita tidak akan ringan, tapi potensinya sangat besar selama beberapa minggu ini setelah kita melihat penetapan dari KPU," kata Prabowo, dikutip dari detikNews.

Dirinya kemudian mengatakan masih menghormati dan menunggu keputusan MK. Meski begitu, dirinya telah melakukan diskusi untuk melalukan persiapan sebaik-baiknya memimpin negara dan menjalankan roda pemerintahan.

"Walaupun kita juga masih menghormati proses-proses yang sudah dilaksanakan dan menunggu hasil akhir dari Mahkamah Konstitusi tapi saya sudah terus menerus melaksanakan suatu diskusi-diskusi brainstorming-brainstorming pengumpulan keterangan, pengumpulan data, dan melaksanakan persiapan yang sebaik-baiknya," kata dia.

Ketua Umum Partai Gerindra itu juga mengaku bersyukur jadi bagian dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). Dirinya pun tidak mencla-mencle mengatakan bagian dari tim Presiden Jokowi.

"Bersyukur bahwa kita memang bagian daripada koalisi Indonesia Maju. Kita bersyukur bahwa kita tidak ragu-ragu, tidak malu-malu, tidak mencla-mencle. Kita tegas dari awal mengatakan kita adalah timnya Pak Jokowi," tuturnya.

Dirinya juga berterima kasih, dan menyebut harus banyak belajar dari Golkar. Prabowo mengatakan lebih baik Golkar bersamanya, dibandingkan tidak sama sekali.

"Bagaimanapun kami harus belajar dari Partai Golkar. Ilmunya banyak. Makanya lebih baik Golkar bersama kita daripada tidak ada Golkar bersama kami," sebutnya.


(dpw/dpw)

Hide Ads