.webp)
Sejumlah pagar pembatas area kolam di Gedung Kesenian Ir Soekarno (Twin Tower), Jembrana, Bali, jebol dan berkarat. Warga yang hendak berkunjung ke tempat itu pun khawatir. Terlebih, sebelumnya seorang balita tewas tenggelam akibat minimnya pagar pembatas di lokasi tersebut.
Ni Kadek Adelia Dwiyanti mengaku tak berani lengah saat mengajak anaknya bermain di belakang Twin Tower. Perempuan berusia 24 tahun asal Kelurahan Pendem, Jembrana, itu dituntut mengawasi anaknya dengan ketat, terutama di dekat kolam.
"Saya awasi dari jarak dekat kalau anak bermain. Apalagi tahun lalu sempat ada korban balita yang tercebur. Di sana (area jogging track) juga banyak pagar yang jebol," ungkap Adelia kepada detikBali, Kamis (21/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga lainnya, I Gede Ardika (37), setali tiga uang. mengatakan bahwa mengajak anak-anak bermain di lokasi tersebut sangat berbahaya. Ia berharap pemerintah segera memperbaiki pagar pembatas yang jebol agar masyarakat merasa aman dan nyaman menggunakan fasilitas tersebut.
"Bahaya mengajak anak kalau jalan-jalan di sini, apalagi anak-anak suka lari-lari. Kalau tidak hati-hati, bisa jatuh ke kolam," ujar Ardika.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Jembrana Dewa Ary Candra Wisnawa menjelaskan perbaikan gedung serta fasilitas pendukung di area Gedung Kesenian Ir Soekarno sudah dianggarkan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jembrana. "Masih proses perencanaan," kata Dewa Ary.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Jembrana, I Wayan Sudiarta, belum dapat dikonfirmasi terkait anggaran perbaikan di area Twin Tower Jembrana. Menurut Dewa Ary, pembatas darurat dipasang sementara sembari menunggu realisasi perbaikan tersebut.
"Kemarin sudah dipasang (pagar darurat) di dalam wilayah gedung. Untuk di area jogging track, hari ini dipasang. Antisipasi untuk sementara kami pasang bambu penghalang," imbuh Dewa Ary.
(iws/nor)
