.webp)
Tanggal 1 Maret diperingati sebagai Hari Tanpa Diskriminasi Sedunia. Setiap tahunnya masyarakat diajak untuk mengakhiri segala bentuk diskriminasi dan meningkatkan rasa perdamaian dalam bermasyarakat.
Adanya peringatan ini juga diharapkan dapat membantu komunitas maupun individu di seluruh dunia untuk bersuara mengenai diskriminasi yang terjadi serta menciptakan persatuan dan solidaritas antar manusia. Berikut ini sejarah dan cara memperingati Hari Tanpa Diskriminasi Sedunia.
Sejarah Hari Tanpa Diskriminasi Sedunia
Diskriminasi masih marak terjadi di berbagai belahan dunia. Diskriminasi yang terjadi menyangkut bermacam jenis dari perbedaan jenis kelamin hingga ras.
Hari Tanpa Diskriminasi resmi disahkan pada tanggal 1 Maret 2014. Hal tersebut tertera pada situs resmi PBB. Peringatan ini sendiri dipimpin oleh UNAIDS dan memilih kupu-kupu sebagai simbol peringatan Hari Tanpa Diskriminasi Sedunia.
Pada awalnya, Hari Tanpa Diskriminasi ini dikhususkan bagi para pengidap HIV/AIDS sedunia kemudian semakin meluas kepada mantan pengguna narkoba dan narapidana. Hal tersebut karena orang-orang tersebut tidak lepas dari stigma negatif dan berujung mendapatkan diskriminasi.
Cara Memperingati Hari Tanpa Diskriminasi Sedunia
Pada 1 Maret 2024 akan diperingati Hari Tanpa Diskriminasi Sedunia. Seluruh masyarakat diharapkan untuk turut memperingati dan menyuarakan mengenai Hari Tanpa Diskriminasi agar tingkat diskriminasi di dunia semakin rendah.
PBB mengajak seluruh jajaran untuk memberi dukungan sekaligus menghindari perbuatan yang dapat mempengaruhi Hak Asasi Manusia.
Dilansir dari situs Time and Date, Hari Tanpa Diskriminasi Sedunia dapat diperingati dengan cara membagikan simbol kupu-kupu atau membagikan foto dengan kupu kupu sebagai bentuk transformasi positif dan mengakhiri diskriminasi.
Itulah sejarah dan cara memperingati Hari Tanpa Diskriminasi Sedunia yang diperingati pada tanggal 1 Maret setiap tahunnya. Semoga bermanfaat, Semeton!
Artikel ini ditulis oleh Husna Putri Maharani peserta Program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(nor/nor)
