.webp)
Ada banyak cara untuk menarik minat warga untuk datang ke TPS pada Pemilu 2024. Satu TPS unik di Denpasar, Bali, mengusung konsep Hari Valentine.
TPS 26 di Banjar Tunjung Sari, Desa Peguyangan Kangin, Denpasar Utara, didominasi warna pink atau merah muda. Tak lupa juga ada pernak-pernik valentine seperti cokelat, balon pink, permen, serta hadiah cokelat untuk warga yang mencoblos.
Dekorasi khas Bali seperti gapura hingga aksesorisnya pun tak luput dipasang pada pintu masuk TPS. Kepala Dusun Tunjung Sari, Komang Sugata, mengatakan ini merupakan pertama kalinya pihaknya menghadirkan konsep unik tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami punya ide dengan rekan-rekan (di Banjar Tunjung Sari) semua untuk membuat tema valentine karena pas hari pemilu itu Hari Valentine atau Hari Kasih Sayang," ujar Sugata, Selasa (13/2/2024).
 TPS 26, salah satu TPS unik yang mengusung konsep Valentine di Denpasar, Bali. Foto: Karsiani Putri/detikBali |
Untuk menghadirkan konsep itu, TPS 26 dihias dengan biaya Rp 5 juta. Sebanyak Rp 2 juta dana dari KPU, sementara sisanya diperoleh dari sumbangan warga.
"Harapannya agar masyarakat hadir ke TPS pada hari pemilu. Jumlah keseluruhan di Banjar ini ada 1.654 DPT. Astungkara targetnya bisa 90 persen (yang datang dan mencoblos)," ungkapnya.
Ketua KPPS TPS 26 Ni Luh Eka Mahayeni mengatakan selain menghadirkan konsep yang unik, pihaknya juga akan memberikan apresiasi yang menarik bagi warga yang datang untuk mencoblos pada hari Pemilu 2024.
"100 pencoblos pertama akan kami berikan cokelat. Seluruh pencoblos di TPS 26 juga bebas mengambil permen berbentuk hati," sebutnya.
 TPS 26, salah satu TPS unik yang mengusung konsep Valentine di Denpasar, Bali. Foto: Karsiani Putri/detikBali |
Dia bersama petugas perempuan lainnya bakal mengenakan pakaian adat Bali dengan atasan merah muda dan bawahan gelap. Menurutnya, ini juga sebagai pendukung dari konsep yang mereka usung.
Diketahui, TPS 26 menjadi salah satu TPS di Denpasar yang seluruh petugasnya adalah perempuan. "Rasanya bangga karena bisa dihargai dan disetarakan dengan laki-laki," tandas Eka.
(dpw/dpw)
