.webp)
Akhir-akhir ini, embusan angin semakin kencang melanda sebagian wilayah Bali. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahkan memprediksi potensi angin kencang dapat terjadi hingga seminggu ke depan. Apa sebabnya?
Berdasarkan analisis Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, fenomena ini akibat pengaruh terbentuknya pola tekanan rendah di sekitar Australia. Hal ini menyebabkan daerah sekitarnya seperti Indonesia mengalami peningkatan kecepatan angin hingga 25 knot.
"Pola tekanan rendah ini membentuk daerah belokan dan konvergensi (aliran-penimbunan udara). Hal inilah sebabkan kecepatan angin meningkat di sekitar wilayah Bali sampai Nusa Tenggara Timur (NTT)," jelas Lia Cahyani, Prakirawan BBMKG Wilayah III Denpasar, Rabu malam (24/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Data pengamatan Stasiun Meteorologi Ngurah Rai pun menunjukkan kecepatan angin maksimum tercatat mencapai 27 knot sejak 23 Januari 2024. Kondisi kecepatan angin saat ini pun sudah mulai menurun dari sebelumnya yang mencapai 29 knot sejak awal pekan lalu.
Meski begitu, pengaruh dari terbentuknya pola tekanan rendah di sekitar utara Australia masih ada. Sehingga potensi angin kencang diprediksi dapat terjadi hingga seminggu ke depan.
"Masyarakat mesti mewaspadai berkegiatan di pesisir pantai. Potensi angin kencang dan tinggi gelombang laut mencapai 2 meter atau lebih di perairan selatan dan utara Bali hingga sepekan ke depan," jelas Lia.
Dia melanjutkan hujan juga meningkat di wilayah Bali selatan, khususnya Badung. Meski begitu, dampak dari El Nino diakui masih terasa sehingga hujan yang terjadi saat ini tidak seperti musim hujan pada tahun sebelumnya.
"Warga juga mewaspadai potensi hujan yang dapat disertai petir atau kilat di wilayah Bali," pungkas Lia.
(nor/dpw)
