Calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka memberi tanggapan soal pajak hiburan yang naik menjadi 40 persen. Pertanyaan tersebut dilontarkan oleh pengusaha muda bernama Dimas Akira di acara 'Gibran Mendengar' di Kuta, Badung, Selasa (9/1/2024).
"Mengenai baru-baru ini tentang pajak naik 40 persen yang ingin saya tanyakan, apa yang Mas Gibran lakukan jika terpilih?" tanya Dimas.
Selain itu, ia juga melihat Bali saat ini sudah tidak seramai dahulu. Akibatnya, berimbas pada pelaku usaha pariwisata di Bali. Pria yang juga bekerja sebagai disc jockey (DJ) itu menilai banyak wisatawan yang kini lebih memilih negara lain untuk berwisata dibandingkan Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mendengar keluhan tersebut, Gibran mengatakan sangat memberatkan. Apalagi pasca pandemi COVID-19.
"Untuk masalah pajak tadi memberatkan ya apalagi pasca COVID, oke-oke," jawab Gibran.
Selain itu, Dimas dan sang istri, Sheila Marcia juga mengeluhkan banyak DJ yang berasal dari negara asing. Ia mempertanyakan ke Wali Kota Solo itu terkait perizinan mereka. Meski legal, seharusnya masih banyak anak muda Bali yang kualitasnya lebih bagus dan tarifnya murah dibandingkan warga asing.
"Banyak WNA dari Rusia, bukan DJ juga, tapi fotografer, pengajar penari Bali, harga jauh mahal dari lokal. Menurut saya skill ada yang di atas anak-anak lokal, tapi ada juga di bawah anak-anak muda bali," jelas pasutri yang juga sebagai content creator itu.
Gibran pun menanyakan apakah dari pemilik usaha yang mengundang. Namun, Dimas dan Sheila tidak mengetahui hal tersebut. "Saya juga nggak tahu, mungkin dari pemilik tempat mintanya mereka," ujarnya.
Oleh sebab itu, Gibran akan menampung seluruh aspirasi yang disampaikan oleh beberapa influencer atau pemengaruh dan pengusaha muda di Bali.
"Ya tadi dikeluhkan, nanti kami tampung masukan-masukannya ya," tandas Gibran.
(hsa/hsa)