PSI Ingin Ubah Jateng dari 'Kandang Banteng' Jadi 'Kebun Mawar', Emang Boleh?

Nasional

PSI Ingin Ubah Jateng dari 'Kandang Banteng' Jadi 'Kebun Mawar', Emang Boleh?

Tara Wahyu NV - detikBali
Senin, 18 Des 2023 08:38 WIB
Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, mengunjungi kerajinan tembaga Muda Tama di Tumang, Cepogo, Boyolali.
Ketua Umum PSI, Kaesang Pangarep, mengunjungi kerajinan tembaga Muda Tama di Tumang, Cepogo, Boyolali. (Foto: Jarmaji/detikJateng)
Bali -

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ingin menjadikan Jawa Tengah sebagai 'kebun mawar'. Padahal diketahui, sejak dulu Jateng dikenal sebagai 'kandang banteng' atau basis suara PDIP.

"InsyaAllah Jawa Tengah akan jadi kebun mawar, doakan ya," kata Sekjen PSI Raja Juli Antoni saat mendampingi Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep di Boyolali, dikutip dari detikJateng, Senin (18/12/2023).

Bunga mawar, kata Raja Juli merupakan lambang PSI. Dia menegaskan PSI ingin menjadikan Jawa Tengah sebagai lumbung suara PSI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bunga mawar itu wangi, cantik tapi juga berduri," ucapnya.

Terkait target perolehan suara untuk DPRD Jawa Tengah, Raja Juli menargetkan setidaknya setiap daerah pemilihan (dapil) bisa mendapatkan kursi. Sedangkan untuk DPRD Boyolali, ditargetkan mendapatkan tiga kursi.

"Minimum kami tiga kursi di Boyolali. Untuk Jateng, insyaAllah semua dapil bisa," ujarnya.

Respons PDIP

Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto merespons soal keinginan PSI itu. Hasto mengatakan, keinginan PSI itu boleh saja.

"Boleh saja partai lain punya cita-cita untuk melakukan perubahan, tetapi bagi kami kerja kerakyatan bagi masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Tengah sebagai benteng Soekarnois akan terus memiliki kekuatan karena kesatupaduan jiwa raga kami dengan rakyat," kata Hasto, Minggu (17/12/2023).

Meski terdapat cawapres lain dari Jawa Tengah yang juga putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, Hasto yakin suara PDIP tidak akan terpecah.

"Akan sulit (suara Jateng terpecah)," ucapnya.

Lebih lanjut, Hasto mengatakan bahwa di Jawa Tengah mempunyai emotional bonding dengan Presiden Soekarno dan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Ya Jawa Tengah ini ada emotional bonding dengan Bung Karno dengan Ibu Mega, dengan sejarah perjuangan dengan PDIP ketika menghadapi pemerintah yang otoriter Soeharto, kami mempunyai kekuatan struktur partai yang menyatu dengan rakyat," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di detikJateng. Baca selengkapnya di sini!




(dpw/gsp)

Hide Ads