.webp)
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Bali Wayan Koster menginstruksikan kader partai berlogo banteng moncong putih di Pulau Dewata untuk memenangkan duet calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden (cawapres) Mahfud Md pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ia optimistis Ganjar-Mahfud bisa menang telak di Bali jika para kader PDIP siap bertempur di darat dan udara.
"Strateginya turun ke bawah bertemu dengan masyarakat. Memberi pemahaman ke masyarakat. Tempur darat dan udara," kata Koster saat ditemui seusai konsolidasi PDIP Buleleng, Senin (30/10/2023).
Koster tidak gentar mengamankan suara Ganjar-Mahfud di Bali meski berhadapan dengan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) Gibran Rakabuming Raka yang maju sebagai cawapres Prabowo Subianto. Untuk menggaet pemilih dari kalangan anak muda, ia meminta para kader PDIP untuk memanfaatkan media sosial.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini bukan (soal) siapa-siapa, bukan soal yakin tidak yakin, tapi ini target yang harus dikerjakan oleh seluruh jajaran partai," imbuh mantan Gubernur Bali itu.
Koster tidak merinci target suara Ganjar-Mahfud untuk seluruh Bali. Politikus asal Desa Sembiran, Buleleng, itu hanya mengungkapkan target suara Ganjar-Mahfud di Kabupaten Buleleng mencapai 96 persen. Target untuk PDIP Buleleng itu menurutnya meningkat dari target suara pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin sebesar 89 persen pada Pilpres 2019.
Meski begitu, pada suatu kesempatan Koster berkeyakinan raihan suara Ganjar di Bali bisa mencapai 90 persen. Target itu dia ungkapkan di Lapangan Bajra Sandhi, Denpasar, pada 13 Agustus lalu. "Yang penting, di Bali, Pak Ganjar harus (dapat suara) di atas 90 persen. Ya, saya optimistis (Ganjar menang)," kata Koster ketika itu.
Sebelumnya, Sekretaris DPD PDIP Bali I Gusti Ngurah Jaya Negara juga meyakini majunya Gibran sebagai cawapres Prabowo tak akan mudah memengaruhi pemilih muda di Pulau Dewata. Ia menilai anak muda di Bali saat ini sudah sangat cerdas menentukan pilihannya.
"Mohon maaf anak muda di Bali punya pemikiran beda, apakah simbol anak muda atau program anak muda? Kan kuncinya ada di program," ujar Jaya Negara, Sabtu (28/10/2023).
"Saya rasa presentasenya lebih banyak berpikir cerdas, program apa yang didapat dari masing-masing calon ini untuk anak muda ke depannya," ucap Wali Kota Denpasar itu.
(iws/iws)
