Menakar Peluang Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin di Kantong Suara Prabowo

Round Up

Menakar Peluang Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin di Kantong Suara Prabowo

Tim detikBali - detikBali
Jumat, 20 Okt 2023 08:03 WIB
Foto kolase Anies dan Ganjar di KPU beserta pasangan cawapres.
Foto kolase Anies dan Ganjar di KPU beserta pasangan cawapres. (Foto: 20Detik)
Denpasar - Dua pasangan capres-cawapres telah mendaftar ke KPU untuk berkontestasi di Pilpres 2024. Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (Cak Imin) yang pertama mendaftar, kemudian pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Satu kandidat lainnya, Prabowo Subianto yang disebut juga akan maju, sampai kini belum mengumumkan cawapres pendampingnya. Nama Gibran Rakabuming dan Erick Thohir santer disebut akan menjadi pendamping Prabowo.

Konstelasi politik nasional membuat gerakan di daerah kian dinamis. Salah satunya di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang menjadi salah satu kantong suara Prabowo pada Pilpres 2014 dan Pilpres 2019.

Peluang Para Kandidat

Pengamat Politik Univeristas Islam Negeri (UIN) Mataram Ihsan Hamid mengatakan peluang Ganjar-Mahfud untuk menang di NTB sangat kecil. Sebab, pemilih di NTB cenderung penganut Islam konservatif.

Hal itu yang membuat Prabowo Subianto bisa memenangkan Pilpres 2014 dan 2019 di Lombok dari pesaingnya Joko Widodo (Jokowi).

Saat itu, Prabowo disokong sejumlah partai berhaluan Islam seperti PKS dan PAN dan Jokowi hanya disokong satu partai berhaluan Islam, PKB. "Prabowo dulu bisa menang sebab dicitrakan sebagai antitesis Jokowi," ungkapnya, Kamis (19/10/2023).

Sayangnya, Ihsan melanjutkan, Prabowo kini dianggap bukan antitesis Jokowi karena ia bergabung dengan pemerintah sebagai Menteri Pertahanan. Karena itu, Ketua Umum Gerindra itu diperkirakan tidak lagi menang di NTB pada Pilpres 2024 atau hanya menjadi runner up.

Ihsan mengatakan Anies Baswedan justru berpeluang memenangkan pilpres di NTB. Musababnya, mantan Gubernur DKI Jakarta itu didukung oleh mantan pejabat daerah seperti eks Gubernur NTB Zulkieflimansyah, eks Bupati Lombok Timur Sukiman Azmy, serta eks Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid.

Pasangan Anies dan Muhaimin Iskandar juga mendapat dukungan dari organisasi masyarakat (ormas) Yatofa Baodak. Ormas itu digawangi oleh TGH Fadly Fadil Thohir.

Pilpres 2024 di NTB, Ihsan melanjutkan, akan menjadi ujian bagi mantan Gubernur NTB TGB Zainul Majdi. Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud itu harus berupaya keras memenangkan Ganjar-Mahfud.

"Kita lihat sejauh mana TGB juga bisa memberikan warna untuk kemenangan Ganjar-Mahfud," papar Ihsan.

Peta Kekuatan Parpol di NTB

Dari sisi dukungan partai politik, koalisi Ganjar-Mahfud, disokong oleh PDIP, PPP, Perindo, dan Hanura. Pada pemilu 2019, PDIP hanya memperoleh empat kursi -tak bisa membentuk satu fraksi- di DPRD NTB.

Adapun, PPP menempatkan tujuh kadernya di DPRD NTB. Bahkan, PPP menempatkan kadernya sebagai Wakil Ketua DPRD NTB.

Hanura hanya meraih satu kursi di DPRD NTB. Sedangkan, Perindo nihil.

Koalisi partai pendukung Prabowo di NTB cukup kuat. Musababnya, Golkar dan Gerindra merupakan partai pemenang di NTB pada Pemilu 2019.

Golkar meraih 10 kursi dan Gerindra punya sembilan kursi di DPRD NTB. Adapun, PAN memiliki lima kursi dan PBB dua kursi di DPRD NTB.

Adapun, Anies-Cak Imin disokong oleh partai menengah ke atas. Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memperoleh tujuh kursi dan berhasil merebut posisi Wakil Ketua DPRD NTB. Sedangkan, PKB hanya mendapatkan enam kursi dan NasDem dengan lima kursi di DPRD NTB.

Dominasi Prabowo di NTB Bisa Dipatahkan

Partai Perindo berkata lain. Perindo sesumbar menyebut duet Ganjar Pranowo-Mahfud Md bisa mematahkan dominasi Prabowo di NTB.

"Ganjar-Mahfud merupakan paket komplit. Pak Ganjar itu muda, cerdas, berani, dan punya pengalaman pemerintahan. Mahfud Md juga berpengalaman di legislatif, eksekutif, dan yudikatif," jelas Ketua DPW Partai Perindo NTB Khairul Rizal, Kamis (19/10/2023).

Suami eks Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalillah itu mengaku telah menyiapkan skema pemenangan Ganjar-Mahfud di NTB. Menurutnya, mesin pemenangan itu akan ditopang oleh kekuatan ormas Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) pimpinan TGB Zainul Majdi.

Rizal mengungkapkan dalam waktu dekat akan melakukan konsolidasi dengan mesin partai maupun organisasi NWDI sebagai organisasi keislaman terbesar di NTB.

Sekretaris DPW Partai Perindo NTB M Nasib Ikroman setali tiga uang. Ia optimistis pasangan Ganjar-Mahfud mampu menggeser dominasi Prabowo di NTB. Sekadar diketahui, raihan suara Prabowo selalu unggul di NTB dalam dua kali Pilpres sebelumnya.

Pada Pilpres 2014, Prabowo yang bergandengan dengan Hatta Rajasa unggul 72,45 persen mengalahkan pasangan Jokowi-Jusuf Kalla yang hanya meraup suara 27,55 persen di NTB. Selanjutnya pada Pilpres 2019 kembali menang di NTB. Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno meraih 67,89 persen, sedangkan Jokowi-Ma'ruf Amin 32,11 persen.


(dpw/dpw)

Hide Ads