Rekrutmen untuk 883 Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Klungkung, Bali, resmi ditutup dan sudah diumumkan dari Senin (16/10/2023). Dari 1.700 pelamar, hanya 1.505 orang yang lolos administrasi.
Kepala Bidang (Kabid) Informasi Pengadaan dan Pemberhentian BKPSDM Pemkab Klungkung Anak Agung Istri Alit Pramawati menjelaskan 195 orang yang tidak lolos administrasi terdiri dari guru (16), kesehatan (77), dan teknis (102). "Semua jabatan fungsional," katanya, Rabu (18/10/2023).
Penyebabnya di antaranya ijazah dan transkrip nilai berbeda dengan nama pelamar atau atas nama orang lain. Misalnya nama di ijazah si A, namun ditranskrip nilai namanya si B.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, hasil scan ada yang terpotong transkrip nilainya, hasil scan sama sekali tidak terbaca, kualifikasi pendidikan tidak sesuai, hingga surat pernyataan yang terdiri lima poin ada yang diubah.
"Surat lamarannya ada yang tidak sesuai, padahal sudah jelas ditujukan kepada bupati, tidak mengunggah salah satu berkas, dan foto tidak berlatar merah satu orang saja," jelas Alit.
Kemudian ada juga yang surat kesehatan dan surat lamaran tidak ditandatangani, hingga surat keterangan bekerja selama minimal dua tahun tidak diunggah. "Mulai Kamis besok adalah masa sanggah, di sana yang tidak lolos bisa menyanggahnya, sampai Sabtu," imbuhnya.
Formasi PPPK Klungkung 2023 rinciannya guru (373 orang), tenaga kesehatan (446 orang), tenaga teknis (64 orang), total 883 orang.
Sementara, Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta sebelumnya mengatakan formasi ini merupakan tindak lanjut dari usulan yang disampaikan ke Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) berdasarkan kebutuhan dan data tenaga kontrak.
Di mana jumlah tenaga kontrak Pemkab Klungkung saat ini tercatat sebanyak 3.749 orang. Dalam memilih formasi dan tempat, Suwirta berharap kepada calon peserta dapat dipikirkan matang-matang, agar nantinya bisa melaksanakan tugas dengan baik ditempat dan formasi yang dilamar.
"Semua tahapan akan dilakukan secara online. Dalam memilih formasi dan tempat agar dipikirkan matang-matang, agar tidak nantinya belum apa-apa sudah minta pindah," tegas Suwirta.
(nor/nor)