Hari Perdagangan Budak dan Penghapusannya diperingati setiap 23 Agustus. Hari Penghapusan Perdagangan Budak diperingati untuk mengenang tragedi kejam perdagangan budak dalam ingatan semua orang.
Berikut detikBali rangkum Hari Perdagangan Budak dan Penghapusannya dari berbagai sumber.
Sejarah Perdagangan Budak
Pada akhir abad ke-16 hingga awal abad ke-19, bangsa Eropa menjual jutaan penduduk dari wilayah Afrika Barat sebagai budak. Bangsa Eropa kemudian mengangkut mereka melintasi Samudra Atlantik dalam keadaan yang sangat buruk.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terhitung hingga 2 juta jiwa meninggal selama perjalanan melewati Samudra Atlantik dikarenakan kondisi para budak yang mengerikan. Orang-orang ini dijual untuk mengerjakan setiap pekerjaan yang diperintahkan majikannya tanpa menerima upah sama sekali.
Mereka juga harus menghadapi perlakuan perlakuan kejam di Amerika. Perdagangan budak ini dikenal sebagai perdagangan budak transatlantik yang mengakibatkan kematian jutaan orang Afrika.
Perdagangan ini juga dikenal sebagai perdagangan segitiga, karena terdiri tiga tahapan perjalanan. Perjalanan berawal dari orang Inggris, seorang pedagang budak yang berangkat dari beberapa pelabuhan di Inggris menuju Afrika Barat.
Tujuan mereka ingin menukar barang dengan nyawa manusia. Setelah itu, mereka membawa para budak dan menjual mereka kepada orang-orang di Amerika Utara dan Kepulauan Karibia.
Dengan uang yang diperoleh, orang Inggris membeli lebih banyak brendi dan gula yang akan digunakan kembali dalam perdagangan, sehingga menciptakan siklus perbudakan.
Perbudakan Dihentikan
Pada malam 22-23 Agustus 1791 di Saint Domingue, Republik Haiti, menyaksikan awal pemberontakan yang akan memainkan peran penting dalam penghapusan perdagangan budak transatlantik.
Kembali dengan perdagangan budak yang dilakukan orang Inggris, setelah melakukan siklus perdagangan budak tahun ke tahun, pada akhirnya orang-orang di Inggris mulai sadar bahwa perbudakan merupakan perbuatan yang tidak etis.
Kemudian pada 1807, Parlemen Inggris mulai melarang perdagangan budak. Tetapi, para budak baru dibebaskan di seluruh Kekaisaran Britania pada 1833. Berbeda halnya dengan di negara Amerika Serikat, perbudakan tetap berlanjut di beberapa negara bagian walaupun setelah adanya larangan.
Namun, hari penghapusan ini baru bisa dirayakan di sejumlah negara, khususnya di Haiti pada 23 Agustus 1998. Di Pulau Gorée di Senegal pada 23 Agustus 1999.
Dengan latar belakang inilah Hari Internasional untuk Mengenang Perdagangan Budak dan Penghapusannya diperingati pada 23 Agustus setiap tahunnya.
Artikel ini ditulis oleh Rizky Munte peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)