Hari Departemen Luar Negeri Indonesia, Intip Sejarah Hingga Tugas Kemlu

Hari Departemen Luar Negeri Indonesia, Intip Sejarah Hingga Tugas Kemlu

Ni Made Maheswari Anindya Putri - detikBali
Jumat, 18 Agu 2023 23:30 WIB
Ilustrasi Kalender
Ilustrasi kalender. Foto: Getty Images/iStockphoto/kiddy0265
Denpasar -

Departemen Luar Negeri Indonesia berdiri pada 19 Agustus 1945. Lebih tepatnya dua hari setelah hari kemerdekaan Indonesia.

Maka dari itu, setiap 19 Agustus diperingati sebagai Hari Departemen Luar Negeri Indonesia. Yuk simak serba-serbi Hari Departemen Luar Negeri Indonesia.

Sejarah

Hari Departemen Luar Negeri Indonesia diperingati untuk mengenang berdirinya Departemen Luar Negeri pada 19 Agustus 1945. Kementerian Luar Negeri memiliki nilai-nilai yang diterapkan yakni PIMPIN (Profesionalisme, Integritas, Manfaat, Proaktif, Inovatif, dan Nilai Kejuangan).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 penamaan 'Departemen' diubah menjadi Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Kementrian ini adalah kementerian yang mengurusi urusan luar negeri negara.

Dilansir dari situs resmi Kemlu, Kemlu memiliki tugas utama melalui diplomasi setelah kemerdekaan Indonesia untuk memperjuangkan dukungan masyarakat Internasional dan juga melakukan perundingan dan persetujuan.

ADVERTISEMENT

Yakni Persetujuan Linggarjati yang menghasilkan pengakuan bahwa Indonesia meliputi Jawa dan Madura, 1948 Perjanjian Renville yang menghasilkan bahwa Indonesia meliputi Jawa dan Sumatera, dan 1949 Perjanjian KMB yang mendeklarasikan Indonesia dalam bentuk Federal.

Pada tahun 1966-1998, Kemlu memiliki tugas yang terkemuka diantaranya ada pengakuan Irian Barat, UNCLOS (United Nation Convention on Law of the Sea), ketua gerakan Non-blok, APEC, dan G-15. Tidak hanya itu, Kemlu juga berhasil dalam meningkatkan kerjasama dengan ASEAN dan meningkatkan kerjasama pembangunan.

Tugas Kemlu

Mulai 1998-sekarang, tugas utama Kemlu adalah untuk memagari potensi disintegrasi bangsa, meningkatkan citra Indonesia, membantu pemulihan ekonomi, dan meningkatkan kualitas pelayanan dan perlindungan WNI.

Artikel ini ditulis oleh Ni Made Maheswari Anindya Putri peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads