"Saat ini tanggul darurat itu kembali dibangun oleh BWS Bali Penida," tutur Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Kawasan Permukiman Klungkung Made Jati Laksana, Jumat (21/7/2023).
Jati menjelaskan tanggul Tukad Unda yang jebol itu merupakan tanggul yang dibangun oleh BWS Bali Penida saat erupsi Gunung Agung 2018. Tanggul dibangun agar permukiman warga di sekitar bantaran sungai terhindar dari banjir lahar dingin.
Hujan deras yang terjadi pada Kamis lalu (6/7/2023) memicu naiknya debit air Tukad Unda. Walhasil, tanggul tak kuat menahan derasnya tirta dan membuat tanggul tersebut jebol hingga membuat 34 orang yang tinggal di bantaran sungai itu diungsikan.
Jati berharap tanggul darurat yang diperbaiki oleh BWS Bali Penida bisa mencegah lubernya air Tukad Unda.
Salah satu warga yang tinggal di bantaran Tukad Unda, I Komang Sudira, bersyukur tanggul yang jebol itu segera diperbaiki oleh BWS Bali Penida. Namun, ia masih khawatir tanggul itu jebol dan menggenangi rumahnya jika air Tukad Unda meluap akibat tingginya curah hujan.
"Mudah-mudahan (Tukad Unda) tidak meluap lagi," harap Sudira.
(gsp/hsa)