Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Bali Anggiat Napitupulu angkat suara terkait turis Australia yang mengaku diperas petugas Imigrasi di Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. Dia menyebut tudingan bule Aussie bernama Monique Sutherland tersebut tidak benar.
"Informasi awal bahwa seluruh jajaran (Imigrasi) yang memeriksa saat itu, tidak ada melakukan sanksi. Tidak mengenakan biaya apa-apa," kata Anggiat di Denpasar, Selasa (11/7/2023).
Anggiat mengaku telah meminta keterangan dari tiga petugas Imigrasi yang memeriksa bule Aussie tersebut saat mereka tiba di Bali. Menurutnya, ketiga petugas bandara tersebut menjamin tidak ada pemerasan. Ketiganya juga telah melakukan tanda tangan di atas materai.
"Kalau petugas Imigrasi menyatakan nggak ada (pemerasan). Tidak ada. Bahkan, kami bisa melihat CCTV-nya. Tidak ada," jelasnya.
Meski begitu, Anggiat menegaskan masih mendalami pengakuan Sutherland yang menyebut diperas oleh petugas bandara sebesar AUD 1.500 atau Rp 15,2 juta lantaran paspornya rusak. Informasinya, Sutherland diperiksa saat tiba di Bali bersama ibunya bulan lalu, Senin (5/6/2023).
"Kami sudah melakukan pendalaman. Belum selesai," terang Anggiat.
Anggiat menuturkan Sutherland sempat didampingi oleh pihak maskapai saat diperiksa oleh petugas Imigrasi. Setelah itu, paspor dicap dan Sutherland diperbolehkan masuk ke Bali.
"Pada saat dia pemeriksaan, ada dari airlines yang mendampingi. Kemudian paspor di-stamp, boleh masuk ke Bali, diserahkan ke airlines. Airlines yang berurusan dengan dia selanjutnya sampai ke Bea Cukai," papar Anggiat.
Apa yang terjadi kemudian, Anggiat melanjutkan, itulah yang kemudian dalami. Anggiat mengaku sudah mencoba menghubungi Sutherland melalui akun Twitter-nya maupun media sosial lainnya. Namun, hasilnya nihil.
Menurut Anggiat, penjelasan dari Sutherland diperlukan agar dapat menyimpulkan kejadian tersebut secara objektif. "Itu yang perlu kami pendalaman lagi dan itu juga versinya petugas saya. Kami kan sebenarnya ingin komunikasi dengan yang bersangkutan (Sutherland dan ibunya), supaya lebih objektif," pungkas Anggiat.
"Sampai sekarang, kami belum berhasil berkomunikasi dengan dia (Sutherland). Media sosial kami text juga belum dijawab. Telepon yang ada di situ juga. Messenger juga tidak dijawab," tandas Anggiat.
Halaman selanjutnya: Dugaan Pemerasan Versi WNA Australia...
(iws/gsp)