Hujan deras mengguyur Kabupaten Karangasem sejak beberapa hari terakhir. Ini membuat pelayanan air bersih Perumda Tirta Tohlangkir atau PDAM Karangasem mengalami gangguan. Walhasil, 1.000 lebih pelanggan kesulitan air bersih.
Dirut PDAM Kabupaten Karangasem I Komang Haryadi Parwatha mengatakan hujan deras membuat beberapa pipa PDAM hanyut. Ada juga yang rusak karena tergerus longsor. Namun, satu hal yang paling memengaruhi layanan air adalah pompa sumber air Telaga Waja yang sempat terendam banjir.
Baca juga: 1.200 Keluarga di Mendoyo Krisis Air Bersih |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena terendam banjir sehingga tidak bisa melakukan pemompaan air di sumber sehingga debit air untuk para pelanggan yang ada di Karangasem menjadi berkurang. Sehingga pelayanan air bersih jadi terganggu, karena kalau dipaksakan takutnya alatnya korsleting," kata Parwatha, Senin (10/7/2023).
Kondisi itu beberapa para pelanggan di wilayah Kecamatan Sidemen, Selat, Rendang, dan Karangasem kesulitan air bersih lantaran aliran air macet. Untuk itu, lanjut Parwatha, PDAM sudah bersurat kepada kepala wilayah masing-masing. PDAM meminta permakluman warga karena gangguan pelayanan air terjadi selama tiga sampai empat hari.
"Kalau dihitung mungkin lebih dari 1.000 pelanggan yang ada di empat kecamatan tersebut mengalami gangguan air bersih. Namun, kami sudah upayakan untuk menyuplai air bersih dengan mobil tangki kepada para pelanggan tersebut," kata Parwatha.
Wilayah yang paling terdampak karena jumlah pelanggannya paling banyak adalah Kecamatan Karangasem. Di sana, pelanggan PDAM menyebar di wilayah Kecicang, Padangkerta, dan Karangsokong. "Termasuk yang di wilayah rumah saya juga ikut terganggu," sebut Parwartha.
PDAM sudah melakukan beberapa upaya untuk memperbaiki sambungan pipa yang rusak. Selain itu, Parwatha juga terus berkoordinasi dengan Unit Pelaksana Teknis (UPT) Telaga Waja agar suplai air segera kembali normal.
"Berdasarkan koordinasi dengan UPT Telaga Waja, katanya sekitar tiga sampai empat hari baru bisa dilakukan pemompaan kembali. Setelah itu, baru pelayanan air bisa maksimal. Sembari menunggu itu, kami maksimalkan dengan dropping air tangki agar para pelanggan yang terdampak tidak kesulitan air bersih," kata Parwatha.
(hsa/gsp)