29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Nasional atau Harganas. Hari Keluarga Nasional dirayakan dengan tujuan untuk memberikan pengakuan terhadap peran keluarga yang sangat mendasar dalam pembangunan bangsa dan negara.
Hal ini tentunya sangat beralasan, mengingat bahwa keluarga merupakan unit terkecil dalam struktur masyarakat yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak. Sehingga, jalinan hubungan yang terjadi di masyarakat sangatlah dipengaruhi dengan kondisi kehidupan berkeluarga.
Oleh karena itu, diperingati Hari Keluarga Nasional untuk meningkatkan kesadaran setiap lini masyarakat akan pentingnya peran kehidupan berkeluarga terhadap kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, beberapa hal yang disebutkan di atas hanyalah sedikit informasi umum tentang Hari Keluarga Nasional. Terdapat sejarah dibalik perayaan Hari Keluarga Nasional beserta tema yang diusung setiap tahunnya yang membuat Harganas 2023 menjadi sayang untuk dilewatkan bersama keluarga tercinta.
Berikut penjelasan mengenai sejarah, tema, dan twibbon dari Hari Keluarga Nasional 2023 yang telah dirangkum oleh detikBali dari berbagai sumber.
Sejarah
Hari Keluarga Nasional erat kaitannya dengan jasa para pahlawan yang berjuang pasca kemerdekaan Indonesia. Ada banyak permasalahan yang terjadi setelah Indonesia merdeka yang membuat kondisi pemerintahan saat itu terbilang belum kondusif.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan keamanan, pemuda Indonesia wajib untuk melaksanakan wajib militer. Singkatnya, wajib militer ini mengharuskan pemuda Indonesia untuk maju ke medan perang dan berpisah dengan keluarganya.
Setelah melalui perjuangan yang panjang, pada 22 Juni 1949 Belanda mengakui kedaulatan Indonesia, dengan kata lain mengakui bahwa Indonesia telah merdeka. Seminggu setelahnya, tepat pada 29 Juni 1949 pemuda Indonesia yang turut berjuang di medan perang dapat pulang ke rumah dan berkumpul kembali dengan sanak keluarganya.
Selain perjuangan para pemuda pasca kemerdekaan Indonesia, Hari Keluarga Nasional juga diperingati bersamaan dengan penguatan Program Keluarga Berencana (KB) yang dimulai pada 29 Juni 1970.
Namun, momentum ini tidak serta merta ditetapkan sebagai Hari Keluarga Nasional. Ketua Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Prof. Dr. Haryono Suyono menyampaikan gagasan tentang Hari Keluarga Nasional kepada Presiden RI II saat itu, yakni Presiden Soeharto. Peringatan ini dilandasi oleh 3 pokok pikiran, diantaranya:
- Mewarisi semangat kepahlawanan dan perjuangan bangsa.
- Menghargai dan mengingatkan tentang perlunya keluarga bagi kesejahteraan bangsa.
- Membangun keluarga menjadi keluarga yang bekerja keras serta mampu berbenah diri menuju keluarga sejahtera.
Gagasan ini disetujui oleh Presiden Soeharto, sehingga akhirnya tetapkan sebagai Hari Keluarga Nasional sejak 29 Juni 1992. Namun, peringatan ini baru diakui secara hukum pada 15 September 2014 melalui Keputusan Presiden RI Nomor 39 Tahun 2014.
Tema
Hari Keluarga Nasional 2023 mengusung tema "Menuju Keluarga Bebas Stunting Untuk Indonesia Maju". Tema ini diangkat untuk mengkampanyekan pentingnya asupan nutrisi dan gizi seimbang dalam pertumbuhan anak. Tentunya, sasaran yang tepat untuk kampanye ini adalah melalui keluarga sang anak.
Oleh karena itu, perayaan Hari Keluarga Nasional tahun ini diharapkan dapat membantu meningkatkan kesadaran orang tua akan kondisi stunting dan menurunkan angka anak yang terkena stunting.
Kabupaten Banyuasin di Sumatera Selatan dipilih menjadi tuan rumah dilaksanakannya Hari Keluarga Nasional 2023. Pemilihan ini didasari oleh pencapaian Kabupaten Banyuasin dalam menurunkan angka stunting yang signifikan.
Dalam kesempatan ini, Bupati Banyuasin merancang inovasi kegiatan yang disebut Sigimbang (sehatkan diri dengan gizi seimbang). Kegiatan ini nantinya dapat menjadi media permainan berupa buku dan kartu yang berkaitan dengan makanan bergizi dan perilaku sehat.
Sehingga, melalui media ini dapat mengenalkan pentingnya makanan bergizi dan perilaku sehat kepada anak sekaligus bermain.
Twibbon
Untuk merayakan Hari Keluarga Nasional 2023, Anda dapat turut meramaikan kampanyenya di sosial media dan menggunakan beberapa twibbon berikut.
Artikel ini ditulis oleh Ni Kadek Ratih Maheswari, peserta Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nor/nor)