Ketua Umum (Ketum) Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh menyambangi Pulau Dewata. Politikus brewok itu melakukan konsolidasi dengan para kadernya di kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) NasDem Bali, Senin (26/6/2023).
Selama ini, Bali dikenal sebagai kandang banteng lantaran PDI Perjuangan memenangi beberapa kali pemilihan umum (pemilu). Selain itu, sejumlah kepala daerah di Bali merupakan kader partai berlambang banteng moncong putih. Meski begitu, Paloh menyebut Bali sebagai kekuatan NasDem.
"Kami (NasDem) tahu Bali, bagaimanapun inilah kekuatan kami. Culture-nya, aspeknya yang tersendiri," kata Paloh seusai memberikan pidato di kantor DPW NasDem Bali, Senin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Paloh mengungkapkan kiat menangani Bali tidak bisa disamakan dengan provinsi-provinsi lain. Namun, ia mengeklaim misi gerakan restorasi yang dibawa NasDem senada dengan segala aspek kehidupan di Bali.
"Saya yakin, seluruh elemen, komponen, dan aspek kehidupan yang ada di Bali ini sejalan dengan pikiran-pikiran kami," kata Paloh.
Tak Khawatir Isu Rekonsiliasi PDIP-Demokrat
Paloh juga menanggapi isu mesranya hubungan PDIP dengan Demokrat. Isu rekonsiliasi kedua partai yang selama ini dikenal kurang harmonis itu berawal dari cuitan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Twitter. SBY mencuit soal mimpinya bertemu dengan Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri.
Kedua partai mulai terlihat akur seiring pertemuan Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua DPP PDIP Puan Maharani. Kedua petinggi partai itu bertemu di Plataran Hutan Kota, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (18/6/2023).
Paloh tak khawatir dengan kedekatan PDIP dan Demokrat itu. "Nggak khawatir. Karena itu apa masalahnya? Semua punya hak untuk menentukan garis politik yang kita tentukan," kata Paloh.
Menurut Paloh, kebersamaan bisa jadi merupakan kebaikan. Namun, tidak bersama juga bukan berarti tidak baik. Baginya, tujuan partai politik adalah untuk memajukan kepentingan demokrasi Indonesia.
"Kepentingan kita untuk melihat sebuah stabilitas yang harus tetap terjaga. Mungkin kalian pikir agak aneh ketua umum partai politik seperti ini. Ya, nggak apa-apa itu," ujarnya.
Opimistis Anies Menang Pilpres
Paloh menyebut partai yang dipimpinnya siap untuk bertarung pada Pemilu 2024. Ia pun optimistis bakal calon presiden (bacapres) yang diusung NasDem, Anies Baswedan, memenangi Pilpres tahun depan.
"Optimis. Ini (NasDem) kan tahapan ketiga. Biasanya ini tahapan yang saya pikir amat menentukan," kata Paloh
"Kalau dia (Anies Baswedan) berhasil bisa naik, dia bisa jauh lebih mudah ke depannya," tandasnya.
Tanggapi Kader NasDem Terseret Kasus
Paloh juga merespons terkait sejumlah kadernya yang terseret kasus. Ia mengaku berusaha berpikir positif meskipun kasus yang menjerat kadernya bisa saja tak terlepas dari kepentingan-kepentingan politik.
"Saya mencoba untuk positive thinking selalu. Bisa saja barangkali kena kasusnya sendiri. Bisa juga tidak terlepas dari kepentingan-kepentingan politik," ujarnya.
Kasus yang menyeret kader NasDem baru-baru ini adalah dugaan korupsi proyek BTS 4G yang dilakukan mantan Menkominfo Johnny G Plate. Diperkirakan, kerugian negara mencapai Rp 8 triliun.
Terbaru, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Senin, 19 Juni 2023. Ia diperiksa terkait penyelidikan dugaan korupsi di Kementan.
Terlepas dari kasus yang menjerat kadernya, Surya Paloh menegaskan Partai NasDem berkeinginan membangun kompetisi yang sehat dalam menghadapi Pemilu mendatang. "Kami ingin berupaya membangun sebuah kompetisi yang sehat. Kompetensi yang harmoni," imbuhnya.
(iws/gsp)