PDAM Karangasem Sering Macet, Warga Rendang Beli Air Rp 140 Ribu

PDAM Karangasem Sering Macet, Warga Rendang Beli Air Rp 140 Ribu

I Wayan Selamat Juniasa - detikBali
Senin, 26 Jun 2023 22:39 WIB
Potret keran warga di Karangasem yang tidak mengucurkan air.
Foto: Potret keran warga di Karangasem yang tidak mengucurkan air. (Istimewa)
Karangasem -

Pelanggan air Perumda Tirta Tohlangkir atau PDAM Kabupaten Karangasem yang ada di wilayah Desa Besakih, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, mengeluh karena air hanya mengalir dua kali dalam seminggu. Sehingga para pelanggan terpaksa membeli air tangki untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Salah seorang pelanggan, I Nyoman Artana mengatakan bahwa kondisi tersebut sudah terjadi sejak beberapa tahun yang lalu, namun sampai saat ini belum juga ada perbaikan. Padahal di wilayahnya terdapat sumber mata air yang cukup besar tapi tidak bisa dimaksimalkan secara optimal.

"Karena tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dengan air hanya mengalir dua kali seminggu tersebut saya terpaksa beli air dengan harga Rp 140 ribu per tangkinya," kata Artana, Senin (26/6/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terkait dengan permasalahan tersebut, dia mengaku sudah sempat berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Namun, sampai saat ini belum ada respons. Padahal, Artana mengaku tidak pernah menunggak pembayaran.

"Dari informasi yang saya dapat katanya pompa dan pipa yang mengalirkan air ke wilayah Besakih ukuran dan kapasitasnya kecil sehingga membuat air tidak bisa maksimal mengalir kepada pelanggan," kata Artana.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Kepala Unit PDAM Kecamatan Rendang, Wayan Mangku tak menampik kondisi tersebut karena kondisi tersebut benar adanya. Namun, pihaknya juga mengaku sudah memaksimalkan dengan kapasitas mesin pompa yang ada saat ini.

"Untuk mengatasi hal itu, kami juga sudah suplai air melalui mobil tangki jika ada warga yang melakukan permintaan yang masuk," katanya.

Mangku juga mengaku sudah mengusulkan terkait permasalahan tersebut, dari enam mesin pompa yang ada saat ini, supaya setidaknya dua diantaranya diganti dengan kapasitas yang lebih besar. Dengan begitu, pasokan air bisa lebih maksimal.




(hsa/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads