Suwirta telah menyerahkan surat pengunduran diri bupati ke DPRD Klungkung, Selasa (2/5/2023). Menurut Suwirta, pemberhentian resmi sebagai Bupati Klungkung masih harus melalui berbagai tahapan.
Baca juga: Bupati Klungkung Maju Pileg DPRD Bali 2024 |
Nantinya, surat resmi pemberhentian dikeluarkan Menteri Dalam Negeri (Mendagri). Surat pengunduran diri yang diajukan saat ini ke DPRD Klungkung juga sebagai pemenuhan syarat pencalonan sesuai Peraturan KPU.
"Makanya hari ini saya ajukan pengunduran diri, sesuai amanat PKPU sebagai bukti perlengkapan saya, keseriusan saya mengajukan berkas pencalegan. Saya maju lewat PDIP," tegas Suwirta.
Ia menegaskan saat ini statusnya masih menjabat sebagai bupati. Selama rentang waktu hingga akhir Oktober nanti, sesuai jadwal, masih ada tahapan verifikasi administrasi, pencermatan rancangan daftar calon sementara (DCS), sampai pencermatan hingga pengumuman daftar calon tetap (DCT).
Terlebih dalam proses pengunduran diri Suwirta selaku bupati harus melalui sidang paripurna istimewa di DPRD Klungkung, pengajuan ke Gubernur Bali, lalu Menteri Dalam Negeri (Mendagri).
"Tugas saya sekarang masih tugas jadi bupati, bukan jadi caleg. Jadi untuk diketahui ya, saya sampai Oktober masa pencermatan, masih resmi sebagai bupati sampai nanti penetapan caleg," tegas politikus asal Nusa Penida ini.
"Apakah pemberhentian itu keluar Oktober atau November, itu tergantung Mendagri lah. Tentunya itu ada batas waktu, sudah jelas kok," sambungnya.
Suwirta mengatakan keputusannya maju calon DPRD Bali karena ingin melanjutkan pembangunan di Klungkung. Menurutnya, pengalaman hampir 10 tahun sebagai bupati cukup untuk mengetahui potensi Klungkung yang perlu digali.
"Banyak yang tanya, kenapa nggak ke sana, nggak ke sini, ya DPRD Bali pilihan saya karena wilayahnya kan Kabupaten Klungkung. Kalau dulu saya eksekutor, sekarang jadi legislator menjembatani, membawa aspirasi, dan saya turun lebih dulu," tutur Suwirta, kepada detikBali beberapa waktu lalu.
"Terkait aspirasi, apa yang ada di Klungkung ini, pengalaman selama 10 tahun, saya hampir hafal. Apa sih potensi Klungkung ini. Masalah duit aja kemarin. Makanya saya putuskan ke DPRD Bali," tandas mantan kader Gerindra tersebut.
(hsa/BIR)