Suasana duka menyelimuti keluarga mendiang Putu Pasek Wira Saputra (14), korban hanyut dan tenggelam di muara Tukad Balian, Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Bali. Jenazah Pasek tiba di kamar jenazah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tabanan seusai dievakuasi pada Senin (17/4/2023) siang.
Ayah mendiang Pasek, I Made Sujana (47) tak kuasa menahan air mata saat menceritakan detik-detik anak sulungnya terseret ombak saat melukat pada Minggu (16/4/2023) sore. Melukat adalah prosesi pembersihan diri secara rohani menurut tradisi Hindu di Bali.
"Kami lagi melukat. Saat itu airnya tenang, dangkal. Kami ada di daerah yang dangkal," tuturnya lirih.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sujana, anak lanangnya semula berada di tepi muara. Sementara, ia dan beberapa orang keluarganya masih berada di tengah.
Tak lama kemudian, ombak dari arah pantai tiba-tiba menghantam. Akibatnya, rombongan keluarga dari Denpasar itu terseret ke tengah sungai.
"Anak saya (korban) awalnya sudah di pinggir. Dia kaget. Ikut terseret," imbuhnya.
Sujana mengaku saat ini masih mencari hari baik untuk melakukan upacara terhadap jenazah Pasek, baik penguburan atau pengabenan sesuai tradisi Hindu Bali. Untuk sementara, jenazah Pasek dititipkan di Rumah Sakit Bali Mandara (RSBM).
Diberitakan sebelumnya, delapan orang warga yang sedang melukat di muara sungai atau Tukad Balian, Banjar/Desa Lalanglinggah, Kecamatan Selemadeg Barat, Tabanan, Bali, terseret ombak pada Minggu (16/4/2023) sore. Dari delapan orang tersebut, tujuh orang selamat dan satu orang lainnya dinyatakan hilang.
Korban hilang dalam peristiwa ini bernama I Putu Pasek Wira Saputra (14) dari Banjar Mertayasa, Desa Pemecutan Kaja, Denpasar Utara. Adapun tujuh orang lainnya yang selamat masing-masing I Made Sujana (47), Ade Ravindra Ananda (8), dan I Putu Sintya Dewi (36) yang beralamat sama dengan Putu Pasek.
Berikutnya, Ni Nyoman Sumartini (44), I Putu Seputra (49), I Putu Satya Wiratama Nugraha (16), dan Ni Made Widya Marta Nugrahayani (11) dari Sesetan, Denpasar Selatan. Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 16.00 Wita.
Kedelapan warga ini datang menggunakan dua mobil. Masing-masing mobil terdiri dari empat orang. Mereka datang mengenakan pakaian adat Bali untuk melukat di muara Tukad Balian.
(iws/nor)