.webp)
Gerhana matahari hibrid diprediksi akan terjadi pada Kamis (20/4/2023). Fenomena itu akan berlangsung di Bali selama tiga jam.
Kepala Stasiun Klimatologi BaliAminudin AlRoniri menjelaskan jika gerhana mataharihibrid yang teramati dari Bali adalah gerhana matahari sebagian. Pada keterangan resmiBMKG, gerhana mataharihibrid di Bali denganmagnitudo gerhana terentang antara 0,753 diAmlapura,Karangasem hingga 0,729 di Negara,Jembrana.
"Gerhana di Bali akan dimulai pada pukul 10.28 Wita. Puncak gerhana pada pukul 11.55 Wita. Dan gerhana akan berakhir pada pukul 13.30 Wita. Durasi gerhana yang teramati di Bali rata-rata 3 jam," kata Amin melalui keterangan resmi, Rabu (12/4/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amin juga mengimbau agar masyarakat dapat melihat fenomena gerhana matahari hibrid melalui Youtube BMKG dan tidak dianjurkan melihat dengan mata telanjang.
"Lihat di tv atau youtube. Kalau lihat langsung jangan terlalu lama, sama dengan kita melihat matahari langsung, berbahaya," ujarnya.
Dikutip dari keterangan resmi BMKG, gerhana matahari hibrid terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris. Sehingga di suatu tempat tertentu terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi lebih kecil dari pada piringan matahari.
Dari tempat tertentu lainnya terjadi peristiwa piringan bulan yang teramati dari bumi sama dengan piringan matahari.
Sebelumnya, dilansir dari detikEdu (12/3/2023), pada 20 April 2023 nanti, akan terjadi gerhana matahari hibrida yang bisa diamati dari Indonesia. Gerhana matahari adalah peristiwa terhalangnya cahaya matahari oleh bulan, sehingga tidak seluruh cahayanya sampai ke Bumi.
Gerhana matahari hibrida adalah jenis gerhana yang jarang terjadi. Peristiwa ini biasanya terjadi hanya satu kali gerhana per dekade.
(nor/iws)
