Gempa Susulan M 3 di Kuta Selatan, Tak Berpotensi Tsunami

Denpasar

Gempa Susulan M 3 di Kuta Selatan, Tak Berpotensi Tsunami

CHRISTINE NOVITA - detikBali
Jumat, 31 Mar 2023 16:58 WIB
Ilustrasi Kenapa Ada Gempa Susulan
BMKG mengungkap gempa susulan terjadi di Kuta Selatan dengan kekuatan M 3 pukul 16.40 Wita, Jumat (31/3/2023). (Getty Images/iStockphoto/Petrovich9).
Denpasar -

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap gempa susulan di Kuta Selatan, Badung, Bali, pada 16.50 Wita, Jumat (31/3/2023). Kekuatan gempa kedua ini magnitudo 3.

Pada gempa pertama berkekuatan M 5 terjadi pukul 16.28 Wita. "Gempa yang terjadi merupakan gempa dangkal akibat aktivitas subduksi," ungkap Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, melalui keterangan resmi, Jumat sore.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," lanjut Daryono.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Masyarakat diimbau tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. "Periksa dan pastikan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Daryono mengingatkan masyarakat untuk memastikan informasi resmi hanya dari BMKG yang disebar lewat Instagram, Twitter atau situs resmi.

Sebelumnya pada gempa pertama pusat gempa berada pada jarak 97 Km barat daya Kuta Selatan, Bali atau 111 Km barat daya Denpasar.

Rahayu Putri, warga Kuta Selatan, merasakan getaran gempa sore ini. "Dekat rumahku, pantas tadi ada getar-getar," ujarnya.

Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa berkekuatan M 5 tersebut.

Sebagai informasi, berikut setiap kategori skala magnitudo gempa.

2,5 atau kurang = biasanya tidak terasa, tetapi dapat direkam dengan seismograf

2,5-5,4 = sering dirasakan, tetapi hanya menyebabkan kerusakan kecil

5,5-6,0 = dapat menyebabkan kerusakan ringan pada bangunan dan struktur lainnya

6,1-6,9 = dapat menyebabkan banyak kerusakan di daerah berpenduduk padat

7,0-7,9 = gempa bumi besar dengan kerusakan serius

8,0 atau lebih besar = gempa hebat. Dapat menghancurkan komunitas di dekat pusat gempa.

Gempa bumi adalah bencana alam yang sering terjadi di Indonesia. Hal ini karena Indonesia terletak pada pertemuan 3 lempeng tektonik yang saling bertumbukan (konvergen).




(BIR/iws)

Hide Ads