.webp)
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali I Wayan Jarta memastikan ketersediaan komoditas menjelang hari raya Nyepi dan Ramadan 2023. Ia juga memastikan harga tetap stabil.
"Kalau kami lihat dari data laporan ketersediaan stok barang pokok jelang hari raya Nyepi dan Ramadan, cukup tersedia. Harga pun kami lihat masih stabil, seperti cabai tidak ada fluktuasi yang signifikan," ucap Jarta ketika dihubungi, Selasa (21/3/2023).
Adapun beberapa harga komoditas yang sering naik menjelang hari raya, seperti minyak goreng, telur, hingga daging ayam. Meski demikian, kata Jarta, kenaikan tersebut hal yang biasa terjadi dan akan kembali turun ke harga normal saat hari raya usai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Walaupun ketersediaan komoditas cukup, biasanya ada saja psikologis pasar membuat tren harga beberapa komoditas naik. Misalnya, harga naik saat pagi hari saja. Tapi, (untuk saat ini) saya tidak melihat ada lonjakan yang signifikan terhadap itu," akunya.
Di sisi lain, kata Jarta, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali dan Kabupaten/Kota telah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi kenaikan harga menjelang hari raya. Salah satu upaya dilakukan adalah dengan rutin menggelar pasar murah di tiap kabupaten/kota di Bali.
Berdasarkan data dari Disperindag Provinsi Bali pada Senin (20/3/2023), komoditas minyak goreng curah yang ditawarkan di tiga pasar di Denpasar, yakni Pasar Badung, Nyangelan, dan Kreneng dibanderol dengan harga Rp 15.300.
Kemudian, untuk minyak goreng kemasan dan premium rata-rata dijual Rp 18 ribu per botol.Untuk telur ayam ras dibanderol dari harga Rp 27.200-Rp 28.800 untuk 16 butir.
Telur ayam kampung dijual dengan harga Rp 42 ribu untuk 21 butir.Sementara itu, cabai rawit merah dibanderol dari harga Rp 75 ribu-Rp 80 ribu per kilogram. Harga ini pun naik Rp 2.500 jika dibandingkan Minggu (19/3/2023) lalu.
(efr/bir)
