PT PLN (Persero) Unit Induk Bali memprediksi beban puncak listrik saat perayaan Nyepi yang jatuh pada Rabu (22/3/2023) sebesar 578 Megawatt (MW). Angkanya terpangkas separuh dibandingkan hari-hari biasanya.
Manager Komunikasi PLN Unik Induk Bali I Made Arya menjelaskan beban puncak siang hari pada perayaan Nyepi diperkirakan 567 MW, sedangkan malam hari 578 MW. Namun, kapasitas daya mampu pembangkitnya (DMP KIT) mencapai 1.001 MW.
"Pada 2022 lalu, realisasi beban puncak siang sekitar 533 MW dan beban puncak malam 544 MW," ujarnya kepada detikBali, Sabtu (18/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Beragam Pembatasan Saat Nyepi |
Sementara, pada H-1 Nyepi 2023 atau Selasa (21/3/2023), diprediksi mencapai 856 MW pada siang hari dan 899 MW pada malam hari.
Kemudian, pada H+1 Nyepi 2023 atau Kamis (23/3/2023), beban puncak diperkirakan 858 pada siang hari dan 906 MW pada malam hari.
"Secara keseluruhan, beban puncak listrik di Bali sebesar 951 MW," terang Arya.
"Sementara untuk Nyepi 2023 kami juga menyiapkan 52 posko di seluruh Bali dengan total personel sekitar 1.000 orang," lanjutnya.
Selama perayaan Nyepi 2023, sambung Arya, PLN tidak akan melakukan pemadaman listrik, kecuali di Nusa Penida, Nusa Lembongan, dan Nusa Ceningan.
PLN, kata Arya, juga akan tetap menerima permintaan layanan perbaikan jaringan. Tetapi, hanya bagi kategori mendesak.
Apabila permintaan perbaikan jaringan terjadi, maka masyarakat diimbau untuk dapat berkoordinasi terlebih dahulu dengan pecalang atau petugas keamanan di desa adat. Dengan begitu, pecalang dapat berkoordinasi dengan PLN.
(BIR/irb)