.webp)
Penyelenggaraan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) di Bali diprediksi semakin tumbuh. Seperti yang dikatakan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno.
"Ada banyak event yang jauh lebih banyak di 2023, karena ada World Beach Games dan Sportel. Pada 2024 akan ada World Water Forum yang akan mendatangkan lebih dari 100 ribu orang. Jadi, MICE ini akan terus bertumbuh," ucapnya, Kamis (23/2/2023).
Sandiaga akan mendorong MICE mulai dari level regional, internasional, hingga tingkat dunia dapat terselenggara di Indonesia, khususnya Bali. Dia meyakini MICE dapat memberikan kontribusi paling efisien untuk menumbuhkan bisnis kreatif pariwisata dan ekonomi Bali. Ia pun berharap tumbuhnya MICE di Bali dapat membantu tercapainya target penciptaan lapangan kerja 4,4 juta di 2024.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami meyakini ini adalah bagian dari pemulihan kunjungan wisatawan mancanegara, dan kemampuan Bali terus menjadi magnet bagi para wisatawan mancanegara untuk melakukan kegiatan, terutama MICE," katanya dalam Pra-peluncuran The World Tourism Network (WTN) Indonesia SUMMIT-TIME2023 kemarin.
Ditemui dalam kesempatan yang sama, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan tahun ini Bali ditargetkan bisa mendatangkan 4,5 juta wisatawan. Ia pun berharap MICE seperti WTN dan KTT Asean bisa mengundang wisatawan.
"Sehingga (perekonomian) Bali bisa tumbuh lebih cepat lagi. Saat ini, (pertumbuhan ekonomi) Bali masih empat persen di bawah pra COVID-19, jadi belum balik enam persen," ungkapnya.
Meski begitu, menurut Trisno, ekonomi Bali tumbuh positif pada 2022, yakni 4,84 persen. "Jadi, kami berharap (pertumbuhan ekonomi) bisa lebih cepat dengan akan banyaknya MICE di 2023. Mohon dukungan pak menteri dan kita semua agar MICE di Bali berkualitas, berkesinambungan, sehingga bisa menjaga Bali terus tumbuh dan ajeg," harapnya.
Sementara itu, Ketua WTN Indonesia Mudi Astuti mengungkapkan WTN akan digelardi Uluwatu, pada September mendatang. Menurutnya, WTN berfokus pada kerja sama global, dan menggunakan pertemuan SUMMIT-TIME2023 sebagai platform pembelajaran hingga berbagi informasi, misalnya pariwisata medis hingga Usaha Kecil Menengah (UKM).
Ia menjelaskan WTN menghadirkan para ahli dan jaringan global sebagai cara untuk meraih kesempatan dalam bersaing sebagai destinasi dan potensi negara. "Sekaligus memantau dampak sosial, ekonomi, dan ekologi dari pariwisata. Serta menunjukkan Indonesia sebagai model pariwisata yang aman dan nyaman untuk bisnis," terangnya.
(irb/gsp)
