Bule Inggris Mabuk di Bar Legian, Ogah Bayar Minuman Rp 850 Ribu

Badung

Bule Inggris Mabuk di Bar Legian, Ogah Bayar Minuman Rp 850 Ribu

Triwidiyanti - detikBali
Senin, 20 Feb 2023 18:57 WIB
mengambarkan laki2 terkapar dikursi karena Oplosan
Ilustrasi mabuk (Foto: Edi Wahyono)
Badung -

Seorang warga asing berkebangsaan Inggris bernama Steven Michal Jamnitzky dilaporkan tidak membayar minuman Rp 850 ribu di The PaD Bar On Bene, Legian, Kuta, Badung, Bali. Pria 39 tahun itu kabarnya mengamuk hingga petugas Linmas dan Polsek Kuta turun tangan.

Kelian Banjar Legian Kelod I Nengah Astawa mendapat informasi tentang bule Inggris yang mabuk dan tidak membayar minuman itu dari warga. Menurutnya kasus sudah diselesaikan oleh LPM Legian.

"Kejadiannya Kamis (16/02/2023) sekitar pukul 22.00 Wita di The Pads On Bene. Itu lokasinya di Jalan Lebak Bene, Legian Kelod," kata Astawa saat dikonfirmasi detikBali, Senin (20/02/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Karyawan kafe, Adi Anggara menjelaskan bule Inggris itu datang ke tempatnya bekerja sekitar pukul 14.00 Wita. Meski mabuk, sang bule menurutnya tidak membuat onar.

"Namanya orang mabuk, biasa (nadanya) keras," tutur Adi saat ditemui seusai melakukan klarifikasi di Kantor LPM Legian, Senin (20/2/2023).

ADVERTISEMENT

Adi yang ketika itu masuk shift sore menyebutkan bule Inggris itu minum di restoran selama berjam-jam. Sekitar pukul 21.30 Wita, bule itu hendak beranjak untuk pulang.

Sebelum angkat kaki dari sana, kasir restoran menunjukkan tagihan yang harus dibayarkan. "Bill sekitar Rp 850 ribuan. Kemudian tamunya mengeluarkan kartu seperti kartu debet, tapi tidak bisa (bayar)," ungkapnya.

Bule itu berkukuh untuk pergi dari restoran tanpa meninggalkan kartu identitas. Namun, pengunjung lainnya menahan sang bule yang sedang mabuk.

"Kurang tau dia mau ambil uang apa mau kabur, namun ditahan sama temannya sampai akhirnya Linmas datang," ujar Adi.

Manajer restoran, Agus Kurniawan,menjelaskan pengunjung mabuk di restonya sebenarnya sudah sering terjadi dan bisa diselesaikan oleh staf yang bertugas. "Yang namanya orang mabuk, selama dia tidak membahayakan karyawan kami dan tempat kami tidak ada masalah," kata Agus.

Menurut Agus, beberapa bule yang sudah sering membeli minuman di restorannya juga acap kali tidak membayar ketika mabuk. Namun demikian, dia akan kembali ke restoran untuk membayar keesokan harinya.

"Karena kebanyakan misalnya bule itu mabuk, kalau nggak bisa bayar, besoknya dia membayar. Besok dia pasti kembali lagi ke restoran kami karena dia sudah langganan," tandasnya.

Ketua LPM Legian I Wayan Puspanegara mengatakan saat itu seseorang meneleponnya dan meminta bantuan pengamanan dari petugas Linmas. Namun, permasalahan tersebut sesungguhnya sudah diselesaikan.

"Biasa begitu kalau orang mabuk artinya mereka mencoba meredam kejadian. Protapnya kalau bule mabuk, mereka (Linmas) datang ke lokasi karena tugasnya mengamankan wilayah, mengamankan situasi kalau orang ribut dia coba menenangkan, agar tidak menimbulkan efek baru," kata Puspanegara.




(iws/hsa)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads