Fanatisme adalah kondisi di mana seseorang menjadi obsesi berlebihan terhadap suatu hal, seperti ajaran, agama, politik, dan lain-lain. Dampak buruk dari fanatisme salah satunya yaitu gangguan mental.
Ketertarikan terhadap sesuatu itu boleh saja, namun yang berlebihan itu tidak boleh. Simak artikel di bawah ini mengenai pengertian, ciri-ciri, jenis, dan dampak dari fanatisme.
Pengertian Fanatisme
Dikutip dari e-paper situs repository.ump.ac.id, fanatisme berhubungan dengan dedikasi yang penuh semangat dan tidak bersyarat terhadap sesuatu, antusiasme yang obsesif terhadap subjek tertentu, tidak pandang bulu, atau dengan kekerasan. Fanatisme merupakan fenomena budaya modern yang menciptakan suatu keyakinan dan pemahaman berupa hubungan, kesetiaan, pengabdian, kecintaan, dan lain-lain.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kadar Risman di bukunya yang berjudul Fanatisme Mahasiswa Islam, fanatisme berasal dari dua kata yaitu fanatik dan isme. Dalam bahasa latin, kata "fanatik" disebut "fanaticus", sementara dalam bahasa inggris diartikan sebagai "frantic" atau "frenzied" yang artinya gila-gilaan, sedangkan "isme" berarti paham atau pandangan.
Jika disimpulkan, fanatisme adalah sebuah perilaku dengan sikap antusiasme dan kesetiaan yang berlebihan atau kepedulian seseorang terhadap suatu objek, seseorang, ajaran, agama, atau politik.
Ciri-ciri Fanatisme
Diunggah dari situs digilib.uinsa.ac.id, ciri-ciri fanatisme pada seseorang yaitu kurang rasional, pandangan yang sempit, dan bersemangat untuk mengejar sesuatu untuk tujuan tertentu.
Jenis-jenis Fanatisme
Diunggah dari situs bakai.uma.ac.id, di bawah ini merupakan jenis-jenis fanatisme terhadap regu olahraga, artis/public figure, agama, serta gaya hidup.
Fanatisme Olahraga
Fanatisme terhadap kelompok olahraga sering diberitakan oleh media massa di Indonesia, penggemarnya memiliki cara sendiri untuk menunjukkan rasa suka dan kesetiaan mereka kepada kelompok yang didukung. Contohnya seperti, mengenakan pakaian dan aksesoris, menyanyikan yel-yel, dan membuat tato nama pemain atlet.
Bahkan, penggemar kelompok olahraga tertentu dapat melakukan kekerasan terhadap pendukung lawan, seperti merusak fasilitas umum, membakar ban di jalanan, atau melanggar aturan lainnya. Apabila perilaku sudah menunjukkan kekerasan atau pelanggaran aturan lainnya, ini sudah dapat dikategorikan sebagai perilaku fanatisme.
Fanatisme Publik Figur
Fanatisme terhadap artis/public figure akhir-akhir ini terlihat pada generasi muda di Indonesia. Fenomena fanatisme ini sering disebut dengan Celebrity Worship, yang memiliki keyakinan, rasa memiliki dan kesetiaan yang sangat kuat serta tidak rasional terhadap artis yang mereka idolakan.
Tingkat yang paling ekstrem adalah borderline-pathological yaitu kondisi penggemar yang over-identification, memiliki delusi dan fantasi, dan mau melakukan apapun untuk idolanya. Sebagai contoh, penggemar yang menguntit atau stalking keberadaan artis, menerobos masuk ke kediaman artis, dan lainnya.
Fanatisme Agama
Fanatisme terhadap agama atau keyakinan berupa spirit keagamaan yang terlalu mengontrol hidup orang dengan membutakan individu tersebut akan kebenaran, penyebab, penjelasan logis, serta pemikiran orang tersebut. Individu yang fanatik terhadap agama biasanya melakukan ini melalui proses doktrin untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan kelompok atau organisasi tertentu.
Penyebab kondisi fanatisme terhadap agama adalah karena tidak sukanya dengan individu atau kelompok lain yang memiliki aliran, keyakinan, atau agama yang berbeda dari mereka.
Fanatisme Gaya Hidup
Fanatisme dalam gaya hidup dan perilaku konsumen, yakni berupa perilaku membeli barang secara impulsif dan hedon untuk memenuhi gaya hidupnya.
Dampak Buruk Fanatisme
Ada beberapa dampak buruk dari fanatisme yang bisa dimiliki seseorang apabila perilaku atau perasaannya menjadi obsesif dan posesif, antara lain sebagai berikut:
- Fanatisme mengubah kepribadian seseorang jadi sulit menerima saran, pendapat, dan tidak bisa toleransi.
- Fanatisme mengubah perilaku seseorang dari sabar menjadi pemarah, bahkan membenci orang-orang yang memiliki opini berbeda dengan dirinya.
- Fanatisme mengubah pola pikir seseorang menjadi lebih egois serta narsis, seperti menganggap idolanya itu pacarnya dia.
- Fanatisme dapat memecah belah kepercayaan, kelompok atau golongan, serta menimbulkan sikap ekstremisme, radikalisme, dan anarkisme.
Kesimpulannya, fanatisme adalah ketertarikan seseorang terhadap suatu hal yang menyebabkan perubahan perilaku secara berlebihan seperti sikap obsesif, posesif, hingga kekerasan.
Itulah informasi mengenai fanatisme di artikel ini yang diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan kita mengenai fanatisme dan juga ciri-ciri, jenis-jenis, dan dampaknya untuk diri sendiri atau lingkungan sekitar.
(khq/fds)