Saat melamar suatu pekerjaan, detikers tentu wajib melampirkan Curriculum Vitae atau disebut juga CV. Namun, ada beberapa perusahaan yang mewajibkan para pelamar menyertakan surat lamaran kerja.
Sama seperti CV, dalam surat lamaran kerja juga dicantumkan sejumlah hal penting, seperti nama, tempat tanggal lahir, pendidikan terakhir, hingga alamat lengkap. Jadi, bisa dibilang surat lamaran kerja sama pentingnya dengan CV.
Akan tetapi, ada sebagian orang yang masih salah dalam membuat surat lamaran kerja. Alhasil, perekrut atau recruiter di perusahaan tersebut enggan meliriknya karena surat lamaran kerja terlihat kurang menarik dan banyak ditemukan kesalahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lantas bagaimana sistematika surat lamaran pekerjaan yang benar? Simak penjelasannya secara lengkap beserta contohnya dalam artikel berikut ini.
Sistematika dalam Membuat Surat Lamaran Pekerjaan
Membuat surat lamaran kerja tidak bisa sembarangan, detikers. Soalnya, surat ini akan menjadi dokumen pendamping bersama dengan CV ketika melamar pekerjaan di perusahaan.
Dijelaskan dalam buku Dasar-dasar Komunikasi Bisnis oleh Abdul Samad Arief dan kawan-kawan, berikut sistematika surat lamaran pekerjaan yang baik dan benar.
1. Tempat dan Tanggal
Hal pertama yang kamu harus perhatikan dalam menulis surat lamaran kerja adalah mencantumkan tempat dan tanggal ketika surat tersebut dibuat. Hal ini agar pihak perusahaan dapat mengetahui kapan surat itu dikirim oleh pelamar.
2. Tujuan Surat
Setelah itu, di bawah tempat dan tanggal tulis tujuan surat itu dikirimkan kepada siapa. Karena tujuannya adalah melamar pekerjaan, maka bisa ditujukkan kepada divisi personalia atau sering disebut juga HRD.
3. Salam Pembuka
Karena surat lamaran kerja bersifat formal, maka sebaiknya tulis salam pembuka di awal kalimat. Salam pembuka ditujukkan kepada orang yang akan menerima surat lamaran kerjamu, yakni adalah recruiter.
4. Kata Pengantar
Langkah selanjutnya adalah menulis kata pengantar. Dalam tahap ini, sebaiknya detikers mencantumkan darimana kamu mendapatkan informasi mengenai lowongan kerja tersebut, apakah berasal dari surat kabar, internet, atau informasi yang disampaikan oleh teman/keluarga.
Sebutkan juga posisi pekerjaan yang ingin kamu lamar, terlebih jika dalam perusahaan itu sedang membutuhkan banyak karyawan dalam berbagai posisi tertentu. Hal ini agar recruiter bisa tahu kalau kamu melamar kerja di posisi apa.
5. Biodata Pribadi
Setelah menulis kata pengantar, kini detikers wajib menyertakan biodata pribadi di dalam surat lamaran pekerjaan. Soalnya, perusahaan juga berhak tahu siapa saja orang-orang yang melamar pekerjaan di perusahaannya.
Data yang dicantum dalam surat lamaran pekerjaan meliputi nama lengkap (tidak wajib menyertakan gelar), tempat dan tanggal lahir, alamat sesuai KTP, alamat domisili (jika domisili berbeda dengan alamat di dalam KTP), nomor telepon, email, status, serta pendidikan terakhir.
6. Pengalaman Kerja
Apabila detikers pernah bekerja sebelumnya, sebaiknya cantumkan riwayat pekerjaan tersebut di dalam surat. Selain itu, kamu bisa menuliskan beberapa kemampuan (skill) yang mungkin akan dibutuhkan oleh perusahaan tempat kamu melamar kerja. Hal ini akan menjadi nilai tambah di mata recruiter.
7. Lampiran Pada Surat Lamaran Kerja
Jangan lupa untuk melampirkan beberapa dokumen pendukung di dalam surat lamaran kerja. Hal ini dilakukan sebagai usaha untuk meyakinkan perusahaan yang dituju agar bersedia menerima detikers.
Pada umumnya, lampiran yang tercantum di dalam surat lamaran kerja meliputi fotocopy ijazah (lulusan SMA atau S1), transkrip nilai, sertifikat kursus dan pelatihan (jika ada), serta pas foto terbaru.
8. Penutup
Setelah menulis kata pembuka di awal surat, jangan lupa untuk menyertakan kalimat penutup. Sedikit tips, kamu bisa menyampaikan kepada perusahaan jika punya tekad yang besar untuk mendapatkan pekerjaan tersebut. Cara ini dilakukan demi meyakinkan perusahaan bahwa kamu adalah orang yang tepat bekerja di posisi tersebut.
9. Salam Penutup
Langkah yang terakhir adalah menuliskan salam penutup. Bagian ini berisi tentang penegasan dari pelamar dengan menunjukkan sikap hormat dan keseriusan dalam menyusun surat lamaran kerja.
Contoh Surat Lamaran Kerja Sesuai dengan Sistematika
Setelah mengetahui format penulisannya, mari kita simak contoh surat lamaran kerja yang baik dan benar. Dengan adanya contoh di bawah ini, diharapkan detikers bisa menulis surat lamaran kerja sebaik mungkin. Biar tidak penasaran, simak contoh surat lamaran kerja di bawah ini.
Jakarta, 1 Agustus 2018
Yth. Pimpinan Personalia PT Bersama Maju
di Jakarta
Saya yang bertanda tangan di bawah ini,
Nama: Shara Tamara
Tempat dan Tanggal Lahir: Bandung, 11 September 1996
Jenis Kelamin: Perempuan
Status : Belum Kawin
Agama : Islam
Pendidikan/Jurusan : S1 Ilmu Komunikasi
Alamat : Jalan Bunga Mekar No. 4, Bandung, Jawa Barat.
Nomor Telepon/Hp : 08134627009
Dengan ini menyampaikan suatu permohonan kepada Bapak/Ibu, agar kiranya dapat diangkat menjadi pegawai di perusahaan yang Bapak/Ibu pimpin dengan jabatan sebagai admin sosial media.
Sebagai bahan suatu pertimbangan Bapak/Ibu, bersama ini saya lampirkan:
1. Foto copy ijazah terakhir beserta transkrip nilai yang telah dilegalisir masing-masing 1 (satu) lembar
2. Pas foto yang berukuran 3×4 cm sebanyak 4 (empat) lembar.
3. Foto copy sertifikat pelatihan kerja.
4. Foto copy sertifikat kursus menjadi admin sosial media/
5. Surat keterangan kesehatan.
6. Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK).
Demikian permohonan ini saya sampaikan. Besar harapan kiranya Bapak/Ibu dapat mempertimbangkan lamaran pekerjaan saya saat ini, karena saya yakin bisa menjadi kandidat kuat yang lolos ke tahap seleksi selanjutnya. Sebelum dan sesudahnya saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Shara Tamara
Nah, itu dia penjelasan mengenai sistematika surat lamaran pekerjaan beserta contohnya yang baik dan benar. Semoga artikel ini dapat membantu detikers yang sedang kesulitan membuat surat lamaran kerja.
(ilf/des)