Otot jantung menjadi fungsi yang sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia. Tanpa perannya, jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh.
Yuk ketahui berbagai fungsi dari otot jantung. Simak penjelasannya di bawah ini.
Apa Itu Otot Jantung?
Mengutip Healthline, jaringan otot jantung adalah salah satu dari tiga jenis jaringan otot dalam tubuh. Dua jaringan otot lainnya adalah rangka dan polos.
Jaringan otot jantung hanya ada di jantung dan melakukan kontraksi terkoordinasi. Jaringan ini membuat jantung memompa darah melalui sistem peredaran darah.
Mengutip buku IPA Biologi Jilid 2 karya Saktiono, otot jantung mirip dengan otot lurik, tetapi bercabang-cabang dan memiliki banyak inti sel. Inti selnya ini terletak di tengah serabut.
Menurut buku Ilmu Faal Olahraga dan Praktikum (Fisiologi Olahraga) karya Tedi Purbangkara dkk, sel-sel otot jantung saling bersinergi dengan jaringan saraf jantung dalam mendukung proses kontraksi secara teratur.
Tak seperti otot rangka yang bisa dikendalikan secara sadar, otot jantung bekerja secara otomatis.
Fungsi Otot Jantung
Menurut Buku Ajar Anatomi untuk Mahasiswa Kebidanan karya Heni Sumastri dkk, otot jantung berada di daerah yang vital bagi tubuh, sebab merupakan kunci nyawa manusia.
Adapun fungsi otot jantung adalah:
- Menggerakkan jantung untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Kontraksi dan relaksasi otot jantung menyebabkan serambi dan bilik jantung menyempit dan melebar secara berirama. Kontraksi dan relaksasi ini menimbulkan denyut jantung.
- Menjaga agar jantung tetap memompa melalui gerakan secara otomatis. Hal ini dilakukan melalui sel khusus yang disebut sel pacu jantung yang mengontrol kontraksi jantung manusia. SIstem saraf mengirimkan sinyal ke sel pacu jantung yang bisa mempercepat atau memperlambat detak jantung.
- Menunjang kerja dari organ jantung
- Menyediakan cara pemompaan ventrikel pada jantung
- Membersihkan tubuh dari hasil metabolisme
Cara Kerja Otot Jantung
Kerja otot jantung tidak dipengaruhi kehendak manusia. Dengan kata lain, kinerjanya di luar perintah otak sadar. Otot jantung dipengaruhi oleh saraf otonom (simpatetik dan parasimpatetik).
Otot jantung bekerja terus menerus selama seseorang hidup. Meskipun seseorang tertidur nyenyak, otot jantung tetap bekerja. Gerakannya teratur dan tahan kelelahan.
Otot jantung merupakan otot istimewa, karena memiliki struktur seperti otot lurik tetapi bekerjanya seperti otot polos.
Ciri-ciri Otot Jantung
Mengutip Buku Ajar Anatomi untuk Mahasiswa Kebidanan, berikut ciri-ciri otot jantung:
- Bentuk yang memanjang
- Inti selnya berada di tengah
- Serabut jantung memiliki panjang 50-100 mikron, diameternya berkisar di antara 14 mikron
- Jumlah serabut otot jantung kurang lebih 1.500 filamen
- Serabut pada otot jantung berupa sarkolema dan terdiri atas myofibril-myofibril yang terlihat berdampingan
- Otot jantung terdiri dari 1 dan 2 inti sel atau bisa berjumlah 3 dan 4, tapi itu sangat jarang.
- Bekerja terus menerus tanpa istirahat
- Otot jantung dipengaruhi oleh saraf otonom, yaitu saraf simpatik dan parasimpatik
- Serabutnya bercabang-cabang
- Memiliki diskus interkalaris. Interkalaris adalah pembatas antar sarkomer.
Cara Menjaga Kesehatan Otot Jantung
Menurut Medical News Today, melakukan senam aerobik secara teratur dapat membantu memperkuat jaringan otot dan menjaga kesehatan jantung serta paru-paru.
Aerobik melibatkan pergerakan otot rangka besar. Hal ini membuat seseorang bernapas lebih cepat dan detak jantungnya juga menjadi lebih cepat.
Beberapa contoh kegiatan aerobik yaitu:
- Jogging
- Bersepeda
- Berenang
- Berdansa
- Jumping jacks
- Menaiki tangga
- Lompat tali
Selain aerobik, ada beberapa cara lainnya yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan otot jantung, terutama mengurangi kemungkinan munculnya gejala kardiomiopati dan jenis penyakit jantung lainnya.
Mengutip buku Ilmu Faal Dasar (Fisiologi) karya Tedi Purbangkara dan Febi Kurniawan berikut caranya:
- Batasi konsumsi minuman berkafein apalagi alkohol
- Berolahraga secara teratur
- Kelola stres dengan baik
- Hentikan kebiasaan merokok
- Jaga berat badan ideal. Jika kamu mempunyai riwayat obesitas, disarankan mengatur pola makan dan menurunkan berat badan
- Melakukan diet sehat secara teratur. Kurangi makanan terlalu manis, tinggi garam dan tinggi kolesterol
- Istirahat cukup
- Rutin memeriksakan diri ke dokter. Apalagi, jika kamu mempunyai riwayat penyakit yang bisa memicu munculnya kardiomiopati, seperti kolesterol tinggi dan juga diabetes.
Penyakit dan Gangguan Pada Otot Jantung
Otot jantung memiliki fungsi yang sangat penting dalam menjalankan kerja jantung. Sehingga, gangguan otot jantung akan berdampak buruk pada sirkulasi darah dalam tubuh.
Mengutip buku Bahan Ajar Ilmu Faal Olahraga dan Praktikum (Fisiologi Olahraga) karya Tedi Purbangkara dkk, berikut jenis penyakit otot jantung.
1. Kardiomiopati dilatasi
Kardiomiopati dilatasi adalah jenis gangguan otot jantung yang paling sering terjadi.
Kondisi ini muncul saat otot jantung mengalami pembesaran dan meregang, sehingga serat otot menjadi lebih tipis dan tidak dapat berkontraksi dengan baik.
Gangguan ini bisa disebabkan secara genetik atau penyakit jantung, tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, gangguan katup jantung, serangan jantung, infeksi seperti hepatitis dan HIV, hingga konsumsi alkohol dan kokain dalam jangka panjang.
2. Kardiomiopati Hipertropik
Kardiomiopati Hipertropik muncul akibat menebalnya otot jantung secara abnormal, khususnya ventrikel (bilik) kiri jantung. Penebalan ini membuat otot jantung tak dapat memompa darah secara normal.
Biasanya gangguan ini disebabkan secara genetik dalam keluarga atau karena gangguan lain seperti hipertensi, diabetes atau gangguan tiroid.
3. Kardiomiopati Restriktif
Kardiomiopati Restriktif timbul sebagai akibat dari kurang elastisnya otot jantung, sehingga tidak dapat mengembang dengan baik.
Hal ini membuat aliran darah menuju jantung berkurang atau bisa sampai terhenti. Tipe ini lebih sering terjadi pada lansia.
Tak ada yang tahu pasti penyebab munculnya kardiomiopati restriktif.
Namun, kondisi bisa merupakan penyakit lain yang mempengaruhi organ jantung, misalnya hemokromatosis (penumpukan zat besi di dalam tubuh) dan penyakit jaringan ikat.
4. Aritmogenik Displasia Ventrikel Kanan
Aritmogenik Displasia Ventrikel Kanan sangat jarang terjadi.
Namun, gangguan ini timbul akibat adanya pergantian otot bilik kanan dengan jaringan parut. Pergantian ini menyebabkan dinding ruang jantung menipis dan meregang.
Hal ini menyebabkan irama jantung tak beraturan dan tak dapat mengalirkan darah secara optimal
Itulah berbagai fungsi otot jantung beserta cara kerja dan memeliharanya. Semoga informasi ini bermanfaat ya, detikers.
Lihat juga video 'Penyakit yang Telan Banyak Dana BPJS Kesehatan: Kanker-Jantung':
(elk/inf)